Menteri Pertahanan Israel Klaim Hamas Kehilangan Kendali atas Gaza

Menteri Pertahanan Israel Klaim Hamas Kehilangan Kendali atas Gaza

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 14 Nov 2023 04:39 WIB
Israeli soldiers walk through rubble, amid the ongoing ground invasion against Palestinian Islamist group Hamas in the northern Gaza Strip, November 8, 2023. REUTERS/Ronen Zvulun.  EDITOR’S NOTE: REUTERS PHOTOGRAPHS WERE REVIEWED BY THE IDF AS PART OF THE CONDITIONS OF THE EMBED. NO PHOTOS WERE REMOVED.
Foto: Penampakan Pasukan Israel Masuk 'Jantung Kota Gaza', Tank di Mana-mana (REUTERS/Ronen Zvulun)
Jakarta -

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengklaim Hamas telah kehilangan kendali atas Jalur Gaza yang telah mereka kuasai selama 16 tahun. Dia menyebut warga sipil menjarah pangkalan Hamas.

"Hamas telah kehilangan kendali atas Gaza. Teroris melarikan diri ke selatan. Warga sipil menjarah pangkalan Hamas," kata Gallant tanpa bukti dilansir AFP, Selasa (14/11/2023).

Galant menyebut warga sipil sudah tidak percaya dengan pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka tidak lagi percaya pada pemerintah," tambah Gallant dalam video yang disiarkan di stasiun TV utama Israel.

Perang di Gaza Meluas ke Lebanon

Sebelumnya, otoritas Iran menyebut perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah meluas ke negara tetangganya, Lebanon. Teheran bahkan memperkirakan kemungkinan perang akan semakin meluas ke kawasan Timur Tengah lainnya.

ADVERTISEMENT

Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (13/11/2023), pernyataan itu disampaikan oleh kepala Pasukan Dirgantara Garda Revolusi Iran, Amir Ali Hajizadeh, dalam komentar terbarunya seperti dikutip kantor berita Tasnim.

"Saat ini, kita bisa melihat bahwa perang telah meluas, dengan Lebanon terlibat di dalamnya," sebut Hajizadeh dalam pernyataannya.

Ketegangan terus meningkat di perbatasan utara Israel, dengan kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon melancarkan serangan lintas perbatasan secara rutin yang menargetkan situs-situs Israel dan militer Tel Aviv membalas serangan-serangan tersebut. Hizbullah diketahui sejak lama didukung oleh Iran.

"Kemungkinan besar bentrokan akan semakin besar. Masa depan tidak jelas, meskipun Iran siap menghadapi segala kondisi," cetus Hajizadeh.

Saat ditanya soal ancaman Amerika Serikat (AS) terhadap Iran, Hajizadeh menjawab: "AS tidak mengancam Iran... Iran tidak dalam posisi di mana siapa pun akan berusaha mengancamnya, karena kami saat ini berada di puncak kekuatan militer kami."

Washington, pada Minggu (12/11) waktu setempat, melancarkan serangan militer ke wilayah Suriah yang menargetkan Garda Revolusi Iran dan fasilitas yang berafiliasi dengan Teheran.

Serangan itu menjadi respons terbaru bagi rentetan serangan yang melanda pasukan AS yang ditempatkan di Suriah dan Irak saat meningkatnya ketegangan di kawasan imbas perang yang terus berlangsung antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

"Pasukan militer AS melancarkan serangan presisi... terhadap fasilitas-fasilitas di Suriah bagian timur yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Iran sebagai tanggapan atas serangan berkelanjutan terhadap personel AS di Irak dan Suriah," ucap Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dalam pernyataannya.

"Serangan tersebut dilakukan terhadap fasilitas pelatihan dan rumah persembunyian di dekat kota Abu Kamal dan Mayadeen," imbuhnya.

Simak Video 'Tuntut Gencatan Senjata 5 Hari, Hamas Siap Bebaskan 70 Sandera':

[Gambas:Video 20detik]

(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads