Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN melakukan pertemuan dengan Menlu Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken. Dalam pertemuan itu, Blinken menyinggung soal invasi Rusia ke Ukraina hingga senjata pemusnah massal Korea Utara (Korut).
Blinken mulanya mengatakan bersama ASEAN, AS berbagi visi Indo Pasifik yang bebas, terbuka, sejahtera, aman, terhubung, dan tangguh. Karena itu, dia ingin bersama-sama ASEAN mengatasi tantangan kompleks yang mempengaruhi kawasan dan bahkan seluruh planet ini.
"Kita perlu mengecam program senjata pemusnah massal dan peluncuran rudal balistik Korea Utara yang melanggar hukum," kata Blinken dalam Pertemuan Post Ministerial ASEAN dan AS di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blinken juga meminta ASEAN mendorong perdamaian abadi di Ukraina. Menurut dia, perang tersebut melanggar prinsip-prinsip ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Harus mendorong penyesuaian dan perdamaian abadi untuk perang agresi Rusia di Ukraina. Perang yang melanggar prinsip-prinsip jantung ASEAN of Amity and Cooperation, dan Piagam PBB," ujarnya.
Blinken menekankan, invasi Rusia itu tidak hanya merugikan Ukraina. Menurutnya, perang tersebut juga mempengaruhi kawasan ASEAN.
"Itu merugikan Ukraina. Tetapi orang-orang di seluruh wilayah ini dan di seluruh dunia memperburuk krisis pangan dan energi," kata Biden.
Sementara, dalam pertemuan itu, Menlu RI Retno Marsudi berharap AS juga akan melakukan pendekatan strategis kerjasama inklusif dan kebiasaan dialog dalam penyelesaian masalah. Menurutnya, kolaborasi adalah satu-satunya kompas kita menuju inklusivitas.
"Kami percaya bahwa AS akan terus mendukung sentralitas ASEAN dan memperkuat posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan," kata Retno.
Simak juga Video 'Dilarang 120 Negara, Rencana AS Pasok Bom Cluster ke Ukraina Dikritik':