Empat orang tewas terinjak-injak dalam gelombang kepanikan saat granat gas air mata meledak di auditorium sebuah universitas di Potosi, Bolivia. Hingga saat ini masih diselidiki asal dan siapa yang meledakkan granat tersebut.
Gelombang kepanikan terjadi di Universitas Tomas Frias, Bolivia, saat sebuah granat air mata meledak di auditorium universitas yang dipenuhi mahasiswa.
Diketahui saat insiden itu terjadi tengah digelar pemilihan presiden mahasiswa. Ledakan terjadi diikuti kepulan asap tebal membuat para mahasiswa berdesakan keluar dari auditorium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, empat orang mahasiswa dilaporkan tewas sementara puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit. Pihak kepolisian saat ini tengah mencari tahu siapa pembawa granat tersebut.
"Sebuah tragedi telah terjadi di dalam auditorium universitas ketika seorang mahasiswa, meskipun kami tidak dapat mengatakan apakah itu mahasiswa atau orang lain, meluncurkan granat gas air mata, akibatnya, para mahasiswa harus melarikan diri dan menyebabkan longsoran manusia. dan orang-orang yang berlari di depan diinjak-injak dan dipukuli, kami memiliki lebih dari 50 orang terluka di klinik universitas," ujar Limberth Choque, Kepala Kepolisian Potosi.
(afh/afh)