Sebanyak 11 orang tewas dalam peristiwa tanah longsor yang terjadi di daerah pertambangan di Kota Abriaqui, Antioquia, Kolombia. Peristiwa tanah longsor dilaporkan pihak berwenang terjadi Kamis waktu setempat.
Dilansir CNN, Sabtu (9/4/2022) Manajemen Risiko Bencana setempat sebagian penambang emas ilegal yang bekerja di sana tertimbun longsor. Peristiwa longsor diakibatkan hujan lebat yang mengguyur lokasi. Sejumlah orang pekerja masih belum ditemukan.
"Situasi ini sekali lagi membuat kami sedih. Senin lalu, kami menekankan bahwa peristiwa ini akan terus terjadi, dan kami tidak dapat menghindarinya karena itu adalah fenomena alam, tetapi kami dapat menghindari hilangnya nyawa," kata Direktur Dagran Jaime Gomez.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah orang "tidak ditentukan" masih hilang karena tanah longsor di kotamadya AbriaquΓ, yang disebabkan oleh hujan lebat, kata Badan Manajemen risiko Antioquia (Dagran).
Presiden Ivan Duque menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Dia mengatakan badan-badan bantuan bencana tengah dikerahkan ke lokasi.
"Kami menyediakan bantuan yang diperlukan untuk merawat para korban tragedi ini yang disebabkan oleh hujan lebat dalam beberapa jam terakhir. Kami akan terus memantau situasi secara permanen," kata Duque.
Seperti dilaporkan Reuters, tanah longsor sering terjadi di Kolombia karena daerah pegunungan, seringnya hujan lebat dan konstruksi rumah yang buruk atau informal. Musim hujan, yang dimulai pada 16 Maret, telah mendatangkan malapetaka pada lebih dari 9.000 orang di seluruh negeri, kata Unit Nasional untuk Manajemen Risiko Bencana.
Pada awal Februari lalu, 15 orang tewas dan 35 orang luka-luka akibat tanah longsor di barat kota Pereira.
Dan pada 2017, setidaknya 254 orang tewas akibat tanah longsor di selatan kota Mocoa.