Perundingan Damai, Rusia Janji Kurangi Operasi Militer di Ukraina Utara

Perundingan Damai, Rusia Janji Kurangi Operasi Militer di Ukraina Utara

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 29 Mar 2022 22:03 WIB
Militer Rusia terus membombardir jantung kota Ukraina dan mengepung ibu kota.
Ukraina hancur lebir usai 27 hari diinvasi Rusia (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Rusia berjanji untuk mengurangi invasi militer di sekitar Kyiv dan Ukraina utara. Hal itu disampaikan dalam pembicaraan di sebuah istana di Istanbul, Selasa waktu setempat.

Dilansir Reuters, Selasa (29/3/2022), Ukraina mengusulkan untuk mengadopsi status netral namun dengan jaminan internasional terlindungi dari serangan.

"Untuk meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut dan mencapai tujuan akhir dari menyetujui dan menandatangani (sebuah) kesepakatan, keputusan dibuat untuk secara radikal, dengan margin besar, mengurangi aktivitas militer di arah Kyiv dan Chernihiv," kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembicaraan tersebut merupakan pertemuan tatap muka pertama antara kedua pihak sejak 10 Maret sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Serangan gagal merebut kota-kota besar Ukraina setelah menghadapi perlawanan sengit.

Usulan Ukraina pada pembicaraan tersebut merupakan yang paling rinci yang telah disampaikan oleh kedua belah pihak secara terbuka. Negosiator Ukraina mengatakan dalam proposal mereka, Ukraina akan setuju untuk tidak bergabung dengan aliansi atau pangkalan tuan rumah pasukan asing, tetapi akan memiliki keamanan yang dijamin dalam hal yang mirip dengan "Pasal 5", klausul pertahanan kolektif NATO.

ADVERTISEMENT

Ukraina mengidentifikasi sejumlah negara seperti Israel dan anggota NATO Kanada, Polandia serta Turki sebagai negara yang dapat membantu memberikan jaminan tersebut. Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Italia juga bisa memberikan jaminan.

Usulan itu akan mencakup periode konsultasi 15 tahun tentang status Krimea yang dicaplok Rusia, dan hanya bisa berlaku jika terjadi gencatan senjata lengkap, kata para perunding.

Nasib wilayah Donbas tenggara, yang Rusia tuntut agar Ukraina diserahkan kepada separatis, akan disisihkan untuk dibahas oleh para pemimpin Ukraina dan Rusia," tambah mereka

Negosiator top Rusia Vladimir Medinsky mengatakan dia akan memeriksa proposal Ukraina dan melaporkannya kepada Presiden Vladimir Putin. Negosiator Ukraina menyerukan pertemuan antara Putin dan Presiden Volodymyr Zelenskiy.

"Jika kita berhasil mengonsolidasikan ketentuan-ketentuan kunci ini ... maka Ukraina akan berada dalam posisi untuk benar-benar memperbaiki statusnya saat ini sebagai negara non-blok dan non-nuklir dalam bentuk netralitas permanen," kata perunding Ukraina Oleksander Chaly.

"Kami tidak akan menjadi tuan rumah pangkalan militer asing di wilayah kami, serta mengerahkan kontingen militer di wilayah kami, dan kami tidak akan masuk ke dalam aliansi militer-politik," katanya.

(dek/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads