Melihat hasil itu, sejumlah elite Golkar risau. Ical dianggap gagal membawa Golkar menuju kejayaan. Suara-suara miring mulai keluar, pencapresan Ical digoyang.
Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung menilai sudah tak realistis Golkar mengajukan capres di Pilpres 2014. Golkar sudah harus memikirkan opsi tak jadi mengusung capres dan hanya memajukan cawapres.
"Alternatif yang ada kalau menurut saya untuk melanjutkan lagi nggak mungkin. Karena pertama kursi kami tidak cukup kedua partai yang diajak berkoalisi belum ada kepastian. Opsi yang berikutnya kalau mau melanjutkan keikutsertaan dalam Pilpres tentu harus memposisikan diri tidak lagi sebagai capres," kata Akbar di kediamannya di Jl Purnawarman, Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2014).
Namun Sekjen Golkar Idrus Marham tak setuju dengan pemikiran Akbar. Dia menegaskan tak ada evaluasi pencapresan Ical.
"Agenda Rapimnas hanya menyampaikan laporan hasil pileg setelah itu menentukan pasangan cawapres yang akan mendampingi ARB," kata Idrus saat meninjau proses rekap nasional di kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Jakpus, Senin (28/4/2014).
|
Akbar Tandjung
|
Akbar Tandjung
|
Idrus Marham
|
Idrus Marham
|
Halaman 2 dari 6