Sri Lanka - Warga masih bergulat dengan lumpur dan kerusakan pascasiklon Ditwah. Bencana ini menyisakan tantangan besar bagi pemulihan di sejumlah wilayah Sri Lanka.
Foto
Dampak Siklon Ditwah Lumpuhkan Wilayah Sri Lanka
Seorang pria mengangkat paket makanan saat berjalan menembus lumpur setelah longsor yang dipicu hujan deras pasca Siklon Ditwah di Mawathura, Distrik Kandy, Sri Lanka, Rabu (3/12/2025). REUTERS/Thilina Kaluthotage
Badai Tropis Ditwah memicu hujan ekstrem yang menyebabkan banjir besar dan longsor di berbagai wilayah Sri Lanka, berdampak pada lebih dari 1,4 juta orang. REUTERS/Akila Jayawardena
Jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 410 orang, sementara ratusan lainnya masih dilaporkan hilang. REUTERS/Thilina Kaluthotage
Ribuan rumah rusak total maupun sebagian, disertai kerusakan luas pada infrastruktur seperti jalan, jembatan, jaringan listrik, dan fasilitas komunikasi. REUTERS/Thilina Kaluthotage
Pemerintah menetapkan keadaan darurat nasional dan mengaktifkan ratusan pusat evakuasi untuk menampung warga yang terpaksa mengungsi. REUTERS/Akila Jayawardena
Militer, polisi, dan relawan kemanusiaan dikerahkan untuk melakukan evakuasi, penyaluran makanan, air bersih, dan bantuan medis. REUTERS/Thilina Kaluthotage
Warga yang selamat menghadapi krisis baru berupa kelangkaan air bersih, risiko penyakit, dan keterbatasan akses kebutuhan dasar. REUTERS/Thilina Kaluthotage
Banyak keluarga kehilangan rumah dan mata pencaharian, sehingga proses pemulihan jangka panjang menjadi tantangan besar bagi pemerintah. REUTERS/Thilina Kaluthotage
Badai Ditwah disebut sebagai salah satu bencana terburuk dalam dekade terakhir bagi Sri Lanka, meninggalkan trauma mendalam dan kerusakan yang meluas. REUTERS/Thilina Kaluthotage











































