Warga Suku Batin Sembilan Hadapi Ketimpangan di Tengah Sawit

Foto

Warga Suku Batin Sembilan Hadapi Ketimpangan di Tengah Sawit

Rafida Fauzia - detikNews
Minggu, 26 Okt 2025 11:30 WIB

Jambi - Kawasan Trans Sosial Suku Batin Sembilan kini dikepung perkebunan sawit. Warga masih hidup dengan akses jalan terbatas dan banyak anak terpaksa putus sekolah.

Foto udara kawasan Trans Sosial Suku Batin Sembilan di Muaro Singoan, Batang Hari, Jambi, Rabu (22/10/2025). Kawasan Trans Sosial yang dibangun pemerintah pada tahun 1999 untuk menyediakan ruang hidup bagi warga Suku Batin Sembilan di tengah-tengah hutan lebat Sumatera tersebut kini berubah menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit milik perorangan dan beberapa perusahaan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

Kawasan Trans Sosial Suku Batin Sembilan di Muaro Singoan, Batang Hari, Jambi, kini berubah menjadi hamparan perkebunan sawit. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Foto udara kawasan Trans Sosial Suku Batin Sembilan di Muaro Singoan, Batang Hari, Jambi, Rabu (22/10/2025). Kawasan Trans Sosial yang dibangun pemerintah pada tahun 1999 untuk menyediakan ruang hidup bagi warga Suku Batin Sembilan di tengah-tengah hutan lebat Sumatera tersebut kini berubah menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit milik perorangan dan beberapa perusahaan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

Padahal, kawasan itu dibangun pemerintah pada 1999 sebagai tempat tinggal bagi warga Suku Batin Sembilan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Foto udara kawasan Trans Sosial Suku Batin Sembilan di Muaro Singoan, Batang Hari, Jambi, Rabu (22/10/2025). Kawasan Trans Sosial yang dibangun pemerintah pada tahun 1999 untuk menyediakan ruang hidup bagi warga Suku Batin Sembilan di tengah-tengah hutan lebat Sumatera tersebut kini berubah menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit milik perorangan dan beberapa perusahaan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

Sebagian besar lahan kini dikuasai oleh perorangan dan perusahaan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Foto udara kawasan Trans Sosial Suku Batin Sembilan di Muaro Singoan, Batang Hari, Jambi, Rabu (22/10/2025). Kawasan Trans Sosial yang dibangun pemerintah pada tahun 1999 untuk menyediakan ruang hidup bagi warga Suku Batin Sembilan di tengah-tengah hutan lebat Sumatera tersebut kini berubah menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit milik perorangan dan beberapa perusahaan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

Akses menuju kawasan tersebut pun masih sulit, dengan kondisi jalan rusak dan sebagian besar hanya berupa tanah serta kerikil. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Foto udara kawasan Trans Sosial Suku Batin Sembilan di Muaro Singoan, Batang Hari, Jambi, Rabu (22/10/2025). Kawasan Trans Sosial yang dibangun pemerintah pada tahun 1999 untuk menyediakan ruang hidup bagi warga Suku Batin Sembilan di tengah-tengah hutan lebat Sumatera tersebut kini berubah menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit milik perorangan dan beberapa perusahaan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

Warga mengaku, kesulitan infrastruktur berdampak pada kehidupan sosial dan pendidikan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Foto udara kawasan Trans Sosial Suku Batin Sembilan di Muaro Singoan, Batang Hari, Jambi, Rabu (22/10/2025). Kawasan Trans Sosial yang dibangun pemerintah pada tahun 1999 untuk menyediakan ruang hidup bagi warga Suku Batin Sembilan di tengah-tengah hutan lebat Sumatera tersebut kini berubah menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit milik perorangan dan beberapa perusahaan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

Sekitar 70 persen anak usia SMA putus sekolah karena faktor ekonomi dan jauhnya jarak menuju sekolah terdekat. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Warga Suku Batin Sembilan Hadapi Ketimpangan di Tengah Sawit
Warga Suku Batin Sembilan Hadapi Ketimpangan di Tengah Sawit
Warga Suku Batin Sembilan Hadapi Ketimpangan di Tengah Sawit
Warga Suku Batin Sembilan Hadapi Ketimpangan di Tengah Sawit
Warga Suku Batin Sembilan Hadapi Ketimpangan di Tengah Sawit
Warga Suku Batin Sembilan Hadapi Ketimpangan di Tengah Sawit


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads