Jakarta - Sejumlah aktivis lingkungan dan warga menggelar aksi #DrawTheLine di Jakarta. Mereka menuntut keadilan iklim, pajak super kaya, dan transisi energi bersih.
Foto
Ular Raksasa Warnai Aksi Tuntut Keadilan Iklim dan Energi Bersih di Jakarta

Sejumlah aktivis melakukan long march dari Dukuh Atas menuju Istana Negara dalam aksi #DrawTheLine di Jakarta, Jumat (19/9/2025).Β Aksi ini menyoroti ketidakadilan struktural yang dirasakan masyarakat. Kenaikan biaya hidup, pengambilan keputusan tertutup, hingga proyek pembangunan besar yang menyingkirkan kampung dan merusak lingkungan menjadi pemicu kemarahan publik.
Massa aksi membawa poster dan bendera bertuliskan tuntutan keadilan iklim serta perlindungan rakyat dari dampak krisis lingkungan.Β Gerakan ini menegaskan bahwa krisis iklim semakin memperparah kondisi: banjir dan kekeringan lebih sering, udara kian tercemar, dan suhu ekstrem mengancam kesehatan. Jakarta sebagai pusat kebijakan sekaligus kota dengan polusi dan banjir kronis menjadi simbol nyata dampak krisis tersebut.
Aktivis mengenakan kostum dinosaurus saat aksi, simbol protes terhadap proyek pembangunan yang merusak ruang hidup masyarakat.Β Aksi Draw The LineΒ ini mendesak pemerintah dan pembuat kebijakan untuk membuat kebijakan dari partisipasi masyarakat bukan elit, melindungi rakyat bukan oligarki, menerapkan pajak bagi yang kaya dan merusak serta transisi energi bersih.
Peserta aksi memakai topeng hewan sebagai pesan simbolik perlindungan satwa dan lingkungan hidup dari ancaman eksploitasi.Β Koalisi menekankan bahwa pajak dari super kaya dan sektor perusak berpotensi menyumbang ratusan triliun rupiah untuk pendanaan energi hijau dan menciptakan jutaan lapangan kerja.
Properti ular raksasa dibentangkan peserta aksi sebagai simbol perlawanan terhadap ketamakan oligarki dalam pembangunan.
Kostum plague doctor turut ditampilkan, menyindir polusi udara Jakarta yang semakin parah akibat krisis iklim.
Polisi mengawal jalannya aksi damai #DrawTheLine yang menuntut transisi energi bersih dan partisipasi rakyat dalam kebijakan iklim.