Jakarta - Polda Metro Jaya ungkap kasus penculikan dan pembunuhan kacab bank. Para tersangka dan barang bukti dihadirkan dalam konferensi pers.
Foto
Drama Culik-Bunuh Kacab Bank Terkuak, Polisi Paparkan Bukti dan Tersangka
DirkrimumΒ Polda MetroΒ Jaya Kombes Wira Satya Triputra dan Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus serta pimpinan lain memberikan keteranganΒ pers di Gedung DitreskrimumΒ Polda MetroΒ Jaya, Selasa (16/9/2025) terkaitΒ penculikan kepala cabang (kacab) salah satu bank BUMN di Jakarta. Dihadirkan para tersangka beserta barang bukti penculikan.

Polisi telah menangkap 15 orang tersangka kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang (kacab) salah satu bank di Jakarta, Ilham Pradipta (37). Para tersangka kini sudah ditahan.
Para tersangka ditampilkan mengenakan baju tahanan berwarna oranye. Mereka hanya tertunduk saat dihadirkan di ruang konferensi pers.
Polisi juga menampilkan sejumlah barang bukti dalam konferensi pers ini. Ilham Pradipta ditemukan tewas di semak-semak di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) dengan kondisi wajah, kaki, dan tangan terikat lakban hitam. Ilham awalnya diculik dari parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8).
Polisi menunjukan foto yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus penculikan dan pembunuhan kacab bank tersebut.
Polda Metro Jaya kemudian melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Ada 15 orang tersangka yang telah ditangkap. Mereka diduga punya peran berbeda.Β Salah satu tersangka, RS, diduga berperan menyediakan tim pemantau yang mengikuti Ilham dan menyediakan tim IT. Berikutnya, ada juga Dwi Hartono yang diduga punya peran aktor intelektual serta tim penculik.Β Ada juga tersangka Ken, YJ, AA, Eras, AT, dan RAH. Mereka diduga punya peran dalam penculikan Ilham.
Salah satu tersangka, Eras, mengaku dirinya disuruh oleh seorang berinisial F.Β Singkat cerita, Eras setuju dan penculikan dilakukan pada 20 Agustus atas arahan F. Dia mengatakan Eras dkk juga telah menyerahkan Ilham ke 'tangan kanan bos'.Β Terbaru, TNI membenarkan F yang disebut-sebut Eras merupakan anggota TNI. F awalnya diamankan dan diperiksa Polisi Militer terkait kasus ini.