Inggris - Diusir Taliban dari lapangan, perempuan Afghanistan bangkit lewat sepak bola pengungsi di Inggris. Mereka bermain bukan hanya untuk mimpi, tapi juga perlawanan.
Foto
Dari Kabul ke Inggris, Pengungsi Afghanistan Temukan Harapan Lewat Sepak Bola

Elaha Safdari, mantan penjaga gawang remaja Afghanistan, kini kembali ke lapangan di kamp identifikasi FIFA di Inggris. Foto: REUTERS/John Sibley
Suasana latihan penuh tawa dan semangat di St Georgeβs Park, menjadi ruang aman bagi pemain pengungsi Afghanistan.Β Foto: REUTERS/John Sibley
Najma Arefi, bek berusia 22 tahun, bertekad menggunakan sepak bola sebagai suara bagi perempuan Afghanistan yang dibungkam Taliban.Β Foto: REUTERS/John Sibley
Para pemain pengungsi Afghanistan berlatih bersama, menjadikan sepak bola sebagai simbol kebebasan dan harapan.Β Foto: REUTERS/John Sibley
Pelatih Pauline Hamill memberi arahan, mendukung perjuangan pemain pengungsi yang ingin tampil di panggung internasional.Β Foto: REUTERS/John Sibley
Elaha Safdari dari tim Pengungsi Wanita Afghanistan melakukan penyelamatan selama kamp seleksi. Foto: REUTERS/John Sibley
Anggota tim Pengungsi Wanita Afghanistan berpose untuk rombongan tim selama kamp seleksi. Foto: REUTERS/John Sibley