Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan

Foto

Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan

Rifkianto Nugroho - detikNews
Jumat, 01 Agu 2025 21:52 WIB

Jakarta - Melie Indarto, pendiri KaIND, jadi pembicara dalam Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025. Ia berbagi keresahan soal industri fashion yang belum ramah lingkungan.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025, Jumat (1/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta (01/08/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025, Jumat (1/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Melie juga menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku impor. Ia mengatakan sebagian besar serat tekstil seperti kapas, linen, hingga rayon masih didatangkan dari luar negeri. Oleh karena itu ia menilai industri fashion dalam negeri belum sepenuhnya mandiri. Di sisi lain, di kampung halamannya sendiri di Desa Karangrejo, Pasuruan, ia menemukan kekayaan budaya yang hampir hilang. Desa batik dan desa tenun perlahan kehilangan penerus, sebab para perajin terdahulu hanya mampu memproduksi kain-kain murah seperti kain lap tanpa ada regenerasi.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025, Jumat (1/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Akhirnya Melie memutuskan untuk membentuk komunitas kecil yang mempertemukan para perajin senior dengan anak-anak muda dari latar belakang sederhana, seperti lulusan SD, SMP, bahkan mantan buruh pabrik. Mereka semua diberi pelatihan gratis selama 1-2 tahun untuk belajar membatik dan menenun, sekaligus membentuk pola kerja yang rapi dan sistematis.Β Melie menambahkan keunikan KaIND berakar kuat pada filosofi brand yang sejak awal berdiri telah mengusung praktik sustainability secara menyeluruh. Tidak hanya berfokus pada bahan baku organik atau lokal, KaIND juga menempatkan etika kerja dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025, Jumat (1/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Peserta antusias mengikuti talkshow.Β Dalam pembuatannya, bahan baku kain yang dipakai KaIND menggunakan sutra lokal. Sekadar diketahui, sutera yang digunakan KaIND berasal dari ulat yang menggunakan pakan lokal yakni daun singkong.Β Pada tahun 2022, kerja keras Melie Indarto melalui brand KaIND akhirnya membuahkan hasil. Brand ini dipercaya menjadi penyedia souvenir scarf dalam forum internasional G20 yang diselenggarakan di Indonesia. Sebanyak 400 scarf produksi KaIND ludes terjual hanya dalam kurun waktu dua minggu.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025, Jumat (1/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, mengajak generasi muda memegang peranan penting sebagai agen perubahan di era digital melalui pelestarian batik.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025, Jumat (1/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Doddy menekankan bahwa keberlanjutan dimulai dari generasi muda, sebab mereka menjadi titik awal sekaligus penggerak utama melalui inovasi dan semangat keberlanjutan.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025, Jumat (1/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Doddy memaparkan saat ini Indonesia sedang berada dalam masa bonus demografi, yaitu kondisi ketika sebagian besar penduduknya berada dalam usia produktif sebesar 67,5 persen. Dalam kelompok usia produktif ini, generasi muda dianggap memiliki peran penting sebagai motor penggerak ekonomi dan juga dalam pelestarian budaya nasional, salah satunya melalui batik.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025, Jumat (1/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Peserta antusias dalam sesi tanya jawab.Β Sebagai informasi, Acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 yang digelar Kementerian Perindustrian ini dilaksanakan mulai Rabu, 30 Juli hingga Minggu, 3 Agustus 2025, di Pasaraya Blok M. Rangkaian kegiatan yang berlangsung lima hari ini meliputi opening ceremony, talkshow bersama tokoh batik, fashion show, workshop kreatif, parade batik, hingga pertunjukan musik.

Melie Indarto, perempuan muda asal Pasuruan, Jawa Timur, sekaligus Founder KaIND, hadir sebagai pembicara dalam acara Talkshow Gelar Batik Nusantara 2025, Jumat (1/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia membagikan sejumlah keresahan selama menggeluti industri fashion di Indonesia. Salah satunya adalah proses pembuatannya yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Setelan kemeja panjang yg terbuat dari batik modern Kebumen modifikasi dari motif parang yg digabung dengan motif lainnya seperti tanaman. Di batik di atas bahan tenun ATBM yg terbuat dari serat alam yaitu buah Nanas dgn nuansa warna merah coklat dan hijau.Β Sebagai detail busana masih memakai konsep sustainable fashion atau bagian dari ECO fashion yaitu mengolah limbah atau sampah dari industri fashion kain perca dari berbagai macam motif batik Bali dengan tehnik paper piecing, diharapkan dgn busana ini ikut melestarikan keselamatan bumi yaitu mengurangi beban berat bumi dari sampah demi generasi mendatang.Β Sedangkan pada celana terdapat detail berupa tempelan perca batik Kebumen yg disulam tangan dengan tehnik shasiko.

Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan
Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan
Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan
Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan
Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan
Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan
Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan
Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan
Kisah Founder KaIND Berdayakan Warga Lokal Bangun Industri Ramah Lingkungan


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads