Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah

Foto

Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah

Pradita Utama - detikNews
Jumat, 18 Jul 2025 07:00 WIB

Jakarta - Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Di tengah hiruk pikuk kawasan padat Tanjung Priok, Jakarta Utara, seorang pria paruh baya berdiri di depan kios mungil yang dikelilingi karya seni penuh warna. Namanya Sutrisno.Β Dengan senyum ramah dan tangan menggenggam buket bunga dari limbah plastik, ia bukan hanya menjajakan karya, tetapi juga menyampaikan pesan: bahwa mimpi bisa berubah bentuk, namun semangat tidak boleh padam.

Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Sutrisno membuat karya di kediamannya kawasan Tanjung Priok. Sutrisno sempat meraih impian besar. Ia pernah diterima di jurusan kedokteranΒ salah satu universitas di Jakarta, sebuah pencapaian yang membanggakan, terutama bagi anak dari keluarga sederhana. Namun, kenyataan tak seindah harapan. Biaya kuliah yang tinggi memaksanya memutar arah. Ia akhirnya memilih jurusan perhotelan, bidang yang lebih terjangkau secara ekonomi, namun tetap menjanjikan masa depan.

Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Sutrisno membuat karya di kediamannya kawasan Tanjung Priok. Meski begitu, api semangat dalam dirinya tak pernah padam. Jalan hidup boleh bergeser, tapi keinginan untuk berguna bagi sesama tetap ia pegang teguh. Kini, Sutrisno membulatkan tekad menjadi seorang seniman limbah.

Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Sejumlah karya seni dari limbah hasil keterampilan Sutrisno.Β Dengan segala keterbatasan, ia memberanikan diri mengubah sampah plastik rumah tangga botol bekas, gelas mineral, potongan ember menjadi karya seni seperti pot bunga, burung hias, bahkan miniatur kendaraan dan bunga-bunga cantik.

Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Bukan hanya plastik, Sutrisno juga mengolah kayu bekas menjadi lukisan dekoratif dan ornamen rumah tangga. Ia menjadikan sampah sebagai sumber daya, bukan masalah.

Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Karya Sutrisno kini menghiasi lapak kecilnya di Jalan Sungai Bambu 1A, Tanjung Priok, tempat ia tinggal dan berkarya setiap hari.Β Sutrisno tak sekadar berkarya, ia juga ingin menginspirasi. Harapannya sederhana, agar warga sekitar mulai berpikir kreatif dan tidak langsung membuang sampah plastik rumah tangga. Menurutnya, setiap rumah punya potensi untuk menghasilkan karya, asal ada niat dan kemauan belajar.

Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Di era ketika limbah menjadi ancaman lingkungan, kisah Sutrisno adalah oase harapan. Di balik pot bunga dari botol bekas dan lukisan dari potongan kayu, ada semangat pantang menyerah, ada mimpi yang dialihkan, dan ada harapan bahwa setiap orang bisa berkarya β€” bahkan dari sisa-sisa yang tak dianggap.

Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Salah satu karya Sutrisno dari botol bekas.Β Ia membuktikan bahwa keterbatasan bukan akhir dari segalanya. Justru dari keterbatasan itulah lahir karya-karya yang bernyawa, yang bicara tentang harapan, ketekunan, dan cinta pada kehidupan.

Sutrisno gagal jadi dokter, tapi tak menyerah. Dari botol plastik dan kayu bekas, ia lahirkan karya seni yang sarat makna dan pesan lingkungan.

Sutrisno bukan hanya seniman sampah, ia adalah seniman harapan. Di setiap pot bunga dari botol bekas, di setiap ukiran dari kayu lusuh, ada pesan sunyi yang begitu dalam: bahwa mimpi tak pernah benar-benar mati ia hanya mencari jalan pulang yang lain.

Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah
Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah
Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah
Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah
Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah
Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah
Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah
Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah
Impian jadi Dokter ke Seniman, Sutrisno Menyulam Harapan Lewat Karya Limbah


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads