Jakarta - Konflik Iran-Israel disebut ikut memperparah penurunan perdamaian dunia. Global Peace Index 2025 mencatat peningkatan konflik dan militerisasi global.
Foto
Konflik Iran-Israel Perparah Penurunan Perdamaian Global

Petugas darurat bekerja di lokasi terdampak serangan rudal Iran di Ramat Gan, Israel, Kamis (19/6/2025). Konflik antara Iran dan Israel disebut sebagai salah satu faktor utama penurunan skor perdamaian dunia dalam laporan 2025 Global Peace Index (GPI). Israel mencatat penurunan terbesar dalam indikator belanja militer, dipicu eskalasi perang di Gaza dan ketegangan dengan Iran. (REUTERS/Ammar Awad)
Kebakaran melanda depo minyak Sharan usai serangan udara Israel di Teheran, Iran, Sabtu (15/6/2025). Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), yang mencakup Iran dan Israel, kembali menjadi wilayah paling tidak damai di dunia. Ketegangan militer, serangan balasan, dan krisis kemanusiaan makin memperburuk kondisi kawasan. (Majid Asgaripour/WANA via REUTERS)
Seorang pria terluka bereaksi setelah serangan udara Israel menghantam Teheran, Iran, Sabtu (15/6/2025). Tahun 2024 mencatat 152.000 kematian akibat konflik, dengan Iran, Israel, Palestina, Rusia, dan Ukraina menyumbang lebih dari 60 persen. Jumlah pengungsi global juga melonjak ke 122 juta orang. (Hamid Amlashi/WANA via REUTERS)
Sistem anti-rudal Israel beroperasi saat rudal diluncurkan dari Iran, terlihat dari Tel Aviv, Selasa (18/6/2025). Tren konflik kini juga makin meluas secara global, dengan 98 negara terlibat dalam konflik luar negeri dalam lima tahun terakhir. Di saat yang sama, anggaran militer naik pesat, sementara dana untuk upaya perdamaian tetap minim. (REUTERS/Violeta Santos Moura)
Warga asing berpelukan saat dievakuasi dari Israel melalui Mesir, pasca serangan rudal Iran, Senin (17/6/2025). IEP menyebut kondisi ini sebagai cermin dunia yang makin tidak stabil. Konflik Iran-Israel menjadi gambaran nyata bagaimana konflik regional bisa berdampak pada indeks perdamaian global secara keseluruhan. (REUTERS/Ronen Zvulun)