Jakarta - Aliansi Organ 98 menolak penghapusan fakta tragedi 1998. Mereka mengecam pernyataan Fadli Zon dan ancam aksi nasional jika tak ada permintaan maaf.
Foto
Kisruh Penulisan Ulang Sejarah, Aliansi Organ 98 Ancam Demo Fadli Zon

Pernyataan Fadli Zon tersebut memicu reaksi keras dari Aktivis 98 karena dianggap mengingkari fakta sejarah yang telah terdokumentasi, dalam preskonnya para Aktivis 98 itu memutar video singkat tragedi 98.
Pernyataan Menteri Kebudayaan itu dianggap penyesatan publik, manipulasi sejarah, dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai reformasi.Β
Padahal, data dan kesaksian dari berbagai lembaga independen, baik nasional maupun internasional termasuk investigasi resmi negara pada masa B.J. Habibie menyatakan bahwa pemerkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa pada Mei 1998 benar terjadi.Β Tragedi itu mendorong dibentuknya Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) melalui Keppres No. 181 Tahun 1998.
Para aktivis lalu menyatakan sikap dan menuntut Fadli Zon untuk meminta maaf secara terbuka kepada korban kekerasan seksual tragedi 1998 dan seluruh rakyat Indonesia. Tak hanya itu, para aktivis juga meminta Presiden Prabowo untuk memberhentikan Menteri Kebudayaan, serta memberikan tenggat waktu 30 hari kepada Fadli Zon dengan ancaman akan menggelar aksi nasional dengan 15.000 massa aksi.