Khartoum - Militer Sudan merebut kembali istana kepresidenan di Khartoum. Istana ini 2 tahun diduduki kelompok paramiliter yang melawan angkatan bersenjata negara itu.
Foto
Militer Sudan Rebut Kembali Istana Kepresidenan

Pemandangan istana presiden setelah tentara Sudan mengklaim telah menguasai gedung tersebut di ibu kota Khartoum, Sudan, 24 Maret 2025.
Militer Sudan berhasil merebut kembali istana kepresidenan di Khartoum pada Jumat (21/3) waktu setempat, sekitar dua tahun setelah istana diduduki oleh kelompok paramiliter yang berperang melawan angkatan bersenjata negara tersebut.
Direbutnya kembali istana kepresidenan ini menjadi salah satu kemajuan paling signifikan dalam perang yang berpotensi memecah-belah Sudan.
Laporan televisi pemerintah Sudan dan sejumlah sumber militer setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (21/3/2025), menyebut militer melancarkan operasi perburuan di area sekitar istana kepresidenan untuk mengejar para anggota paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Perang yang berkecamuk di Sudan telah menyebabkan apa yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan kelaparan dan penyakit menyelimuti berbagai wilayah di negara tersebut. Baik militer Sudan maupun RSF dituduh melakukan kejahatan perang, dengan RSF juga didakwa atas genosida. Kedua pihak telah membantah tuduhan tersebut.