Tren Bersepeda di Senegal Dorong Transportasi Ramah Lingkungan

Bicycle enthusiasts take part in their usual weekend ride in Dakar, Senegal, October 27, 2024. REUTERS/Zohra Bensemra

Perjalanan dokter Philip Moreira ke rumah sakit dengan sepeda listrik merupakan perjalanan berbahaya yang dipenuhi kabut asap di tengah lalu lintas yang kacau di ibu kota Senegal, Dakar.

Moreira (58) merupakan bagian dari komunitas pesepeda kota yang kecil namun sedang berkembang. Bersepeda telah menjadi pemandangan yang lebih umum dalam beberapa tahun terakhir, berkeliling di tengah kemacetan Dakar untuk berolahraga dan bersenang-senang, menandakan adanya perubahan dalam dinamika transportasi kota.

Kelompok pesepeda tidak pernah memiliki anggota sebanyak ini, dan mengatakan bahwa pihak berwenang tidak melakukan cukup banyak hal untuk mengubah minat yang meningkat terhadap sepeda menjadi rencana untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon.

Kelompok Moreira "Velo Passion" melihat keanggotaannya berlipat ganda menjadi lebih dari 500 dalam lima tahun terakhir. Namun, banyak pesepeda Dakar masih bepergian hanya pada akhir pekan ketika lalu lintas lebih lengang, karena kekhawatiran tentang infrastruktur yang buruk dan perilaku mengemudi yang ugal-ugalan.

Ketika para pemimpin Afrika mendorong lebih banyak pendanaan untuk solusi iklim menjelang COP29 minggu depan, para pegiat di Senegal mengatakan peningkatan keselamatan jalan raya dan kampanye bersepeda yang dipimpin pemerintah akan membuat lebih banyak orang beralih dari mobil - cara yang hemat biaya untuk memenuhi target emisi.

Menurut laporan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2022, Afrika memiliki rata-rata global tertinggi untuk berjalan kaki dan bersepeda yaitu 56 menit per orang per hari, dibandingkan dengan rata-rata global yaitu 43,9 menit. Tetapi hal ini tidak dipertahankan karena kota dan pendapatan tumbuh, karena transportasi dan status perkotaan condong ke kendaraan bermotor.

Perluasan kota-kota Afrika yang cepat dan sering kali tidak diatur juga telah mengubah benua itu menjadi yang paling mematikan bagi pesepeda dan pejalan kaki, menurut UNEP. Dalam upaya memenuhi permintaan yang terus meningkat akan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan, Senegal adalah salah satu dari sedikit negara Afrika yang telah memasukkan bersepeda ke dalam rencana mereka. Badan transportasi perkotaan Dakar CETUD bermaksud membangun jaringan jalur sepeda terpadu sepanjang 175 kilometer pada tahun 2035.