Perusahaan Jepang Investigasi Walkie-Talkie yang Meledak di Lebanon

Foto

Perusahaan Jepang Investigasi Walkie-Talkie yang Meledak di Lebanon

REUTERS/Kim Kyung-Hoon - detikNews
Kamis, 19 Sep 2024 21:30 WIB

Jakarta - Perusahaan Jepang, ICOM, langsung melakukan penyelidikan setelah walkie-talkie, yang memiliki logo mereknya meledak secara massal di Lebanon.

Japanese radio equipment maker Icom Inc director Yoshiki Enomoto shows its model IC-V82 device, which the company said they stopped production in 2014, during an interview at its headquarters  in Osaka, Japan, September 19, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Direktur pembuat peralatan radio Jepang ICOM Inc, Yoshiki Enomoto, membuka model perangkat IC-V82 yang meledak di Lebanon, di kantor pusatnya di Osaka, Jepang, Kamis (19/9/2024). Β 

Japanese radio equipment maker Icom Inc director Yoshiki Enomoto shows its model IC-V82 device, which the company said they stopped production in 2014, during an interview at its headquarters  in Osaka, Japan, September 19, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Perusahaan Jepang, ICOM, langsung melakukan penyelidikan setelah laporan media menyebut perangkat radio dua arah, atau walkie-talkie, yang memiliki logo mereknya meledak secara massal di Lebanon pada Rabu (18/9) waktu setempat, hingga menewaskan sedikitnya 20 orang. Β 

Japanese radio equipment maker Icom Inc director Yoshiki Enomoto shows its model IC-V82 device, which the company said they stopped production in 2014, during an interview at its headquarters  in Osaka, Japan, September 19, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Hasil penyelidikan awal perusahaan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (19/9/2024), menunjukkan walkie-talkie yang meledak di berbagai wilayah Lebanon itu sudah tidak diproduksi lagi oleh ICOM sejak 10 tahun lalu. Β 

Japanese radio equipment maker Icom Inc director Yoshiki Enomoto shows its model IC-V82 device, which the company said they stopped production in 2014, during an interview at its headquarters  in Osaka, Japan, September 19, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Kementerian Komunikasi Lebanon dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, menyebut perangkat walkie-talkie model IC-V82 yang meledak secara serentak pada Rabu (19/9) tidak dipasok oleh agen yang diakui, tidak memiliki izin resmi dan belum diperiksa oleh dinas keamanan negara tersebut. Β 

Japanese radio equipment maker Icom Inc director Yoshiki Enomoto shows its model IC-V82 device, which the company said they stopped production in 2014, during an interview at its headquarters  in Osaka, Japan, September 19, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Tidak diketahui secara jelas bagaimana walkie-talkie itu bisa digunakan secara luas di Lebanon, terutama oleh anggota-anggota Hizbullah. Β 

Japanese radio equipment maker Icom Inc director Yoshiki Enomoto shows its model IC-V82 device, which the company said they stopped production in 2014, during an interview at its headquarters  in Osaka, Japan, September 19, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

ICOM dalam penjelasannya pada Kamis (19/9) menegaskan pihaknya telah berhenti memproduksi walkie-talkie model IC-V82 sekitar 10 tahun lalu. Β 

Perusahaan Jepang Investigasi Walkie-Talkie yang Meledak di Lebanon
Perusahaan Jepang Investigasi Walkie-Talkie yang Meledak di Lebanon
Perusahaan Jepang Investigasi Walkie-Talkie yang Meledak di Lebanon
Perusahaan Jepang Investigasi Walkie-Talkie yang Meledak di Lebanon
Perusahaan Jepang Investigasi Walkie-Talkie yang Meledak di Lebanon
Perusahaan Jepang Investigasi Walkie-Talkie yang Meledak di Lebanon


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads