Khawatir Serangan Israel, Warga Palestina Tinggalkan Kamp Maghazi

Displaced Palestinians make their way as they flee Maghazi refugee camp following an Israeli evacuation order, amid Israel-Hamas conflict, in the central Gaza Strip, August 17, 2024. REUTERS/Ramadan Abed

Warga Palestina mengungsi dari kamp pengungsi Maghazi saat Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru.

Warga Palestina terlihat mulai meninggalkan kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza bagian tengah pada hari Sabtu (17/8) menyusul perintah evakuasi Israel.

Palestinians evacuate Maghazi refugee camp in the central Gaza Strip, as part of a mass evacuation ordered by the Israeli military ahead of an operation, Saturday, Aug. 17, 2024. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Eksodus tersebut terjadi setelah juru bicara militer Israel mengunggah instruksi di platform media sosial X, yang mengarahkan penduduk di beberapa bagian Gaza bagian tengah, termasuk distrik Maghazi dekat Zawayda, untuk pindah ke zona kemanusiaan yang telah ditetapkan. AP/Abdel Kareem Hana

Pengungsian terbaru ini menambah krisis kemanusiaan yang berkembang di wilayah tersebut saat konflik Israel-Hamas terus berlanjut. Perintah evakuasi tersebut mengikuti arahan serupa yang dikeluarkan pada hari Jumat untuk dua bagian kota selatan Khan Younis, wilayah yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona kemanusiaan. Pejabat militer Israel mengutip tembakan roket rutin dari militan di wilayah tersebut sebagai alasan evakuasi.

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA), perintah hari Jumat, yang juga mencakup wilayah lain di Gaza di luar zona kemanusiaan, memengaruhi sekitar 170.000 orang yang mengungsi, yang semakin memperburuk situasi mengerikan yang dihadapi warga sipil yang terjebak dalam konflik yang sedang berlangsung.

Perang itu dipicu pada 7 Oktober ketika kelompok militan Islam Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel. Operasi militer Israel berikutnya telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka warga sipil, menurut otoritas kesehatan Gaza.