.webp)
India - Sejumlah tanah longsor menerjang wilayah Kerala, India bagian selatan. Korban tewas akibat tanah longsor tersebut terus meningkat, kini menjadi 256 orang.
Foto
Foto Udara Longsor Dahsyat Terjang India
Sabtu, 03 Agu 2024 13:00 WIB
Pemandangan drone menunjukkan rumah-rumah yang rusak di lokasi longsor setelah beberapa kali tanah longsor di perbukitan di distrik Wayanad, di negara bagian selatan Kerala, India, Kamis (1/8/2024). Dalam rentang waktu dua jam, tiga tanah longsor besar melanda daerah Meppadi di distrik Wayanad, Kerala pada Selasa pagi di tengah hujan lebat saat orang-orang masih tertidur.
Tragedi itu digambarkan sebagai salah satu yang paling mengerikan dalam beberapa waktu terakhir di negara bagian tersebut. Salah satu desa pertama yang dilanda tanah longsor adalah Mundakai, di mana sebuah batu besar tersapu oleh tanah longsor dan hanyut ke hilir hingga ke Desa Churalmala.
Penduduk setempat mengatakan bahwa antara Mundakai dan Churalmala, sekitar 80 rumah hancur, dengan sebagian besar hancur total. Ini berarti bahwa banyak dari sekitar 250 penduduk di daerah tersebut kemungkinan telah tewas akibat tanah longsor, dengan beberapa masih hilang. Sementara itu kementerian kesehatan negara bagian tersebut mengkonfirmasi pada Kamis (1/8) bahwa jumlah korban tewas akibat longsor tersebut meningkat menjadi 256 orang dan 220 orang lainnya masih hilang.
Pejabat pemerintah mengatakan bahwa peralatan penggalian baru dipasang pada hari Rabu karena banyaknya puing di sepanjang jalan dan cuaca buruk. Tim penyelamat saat ini sedang bekerja membersihkan puing-puing dan mencari korban. Anjing penyelamat juga telah dikerahkan, tetapi kemungkinan menemukan korban selamat saat ini sangat kecil.
Ribuan personel Angkatan Darat India, Angkatan Udara India, Angkatan Laut India, Pasukan Tanggap Bencana Nasional, badan penanggulangan bencana tingkat negara bagian, polisi setempat, dokter, tim medis, dan pejabat pemerintah daerah lainnya telah dikerahkan untuk melaksanakan pekerjaan penyelamatan, dan juga memberikan bantuan dan dukungan kepada para penyintas.
Beberapa penduduk setempat masih putus asa mencari teman dan anggota keluarga mereka yang hilang, sementara yang lain mulai meninggalkan daerah tersebut. Beberapa penduduk setempat kembali ke rumah mereka untuk mengambil barang-barang yang harus mereka tinggalkan.
Pemerintah negara bagian telah mendirikan kamp-kamp pengungsian untuk menampung mereka yang kehilangan tempat tinggal setelah tragedi alam tersebut. Lebih dari 3.500 orang direhabilitasi di kamp-kamp pengungsian ini.
