India - Penghitungan suara awal sedang berlangsung di seluruh India. Pemilihan ini jadi ajang pesta demokrasi terbesar di dunia, dengan pemilih mencapai 642 juta orang.
Foto
Potret Menanti Hasil Penghitungan Suara Pemilu India

Penghitungan suara awal sedang berlangsung di seluruh India pada Selasa (4/6) ketika saluran TV lokal menunjukkan aliansi Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi berlomba untuk meraih mayoritas di majelis rendah parlemen yang beranggotakan 543 orang. REUTERS/Francis Mascarenhas
Suara pertama yang dihitung adalah surat suara pos, yaitu surat suara kertas, yang sebagian besar diberikan oleh tentara yang bertugas di luar daerah pemilihannya atau pejabat yang jauh dari rumah untuk menjalankan tugas pemilu. REUTERS/Amit Dave
Penghitungan diperkirakan akan memakan waktu beberapa jam karena sebagian besar suara yang diperoleh melalui mesin pemungutan suara elektronik atau EVM dilakukan setelah 30 menit pertama penghitungan surat suara melalui pos. REUTERS/Amit Dave
Saluran-saluran TV menunjukkan Aliansi Demokratik Nasional (NDA) yang berkuasa unggul dengan lebih dari 300 kursi, dengan BJP sendiri unggul dengan 255 kursi. Aliansi oposisi INDIA yang dipimpin oleh partai Kongres pimpinan Rahul Gandhi unggul dengan 172 kursi, dan Kongres sendiri unggul dengan 71 kursi. REUTERS/Anushree Fadnavis
Exit poll menunjukkan Modi, 73 tahun, berada di jalur yang tepat untuk meraih kemenangan, setelah pemilihan suara dilakukan dalam tujuh tahap di negara dengan populasi terpadat di dunia ini. Pemilihan umum yang berlangsung selama enam minggu dan diikuti oleh 642 juta orang ini dipandang sebagai sebuah referendum bagi Modi. REUTERS/Sahiba Chawdhary
Jika Modi menang, maka ini akan menjadi kali kedua seorang pemimpin India mempertahankan kekuasaan untuk masa jabatan ketiga setelah Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India. Modi mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa ia yakin "rakyat India telah memberikan suara dalam jumlah yang sangat besar" untuk memilih kembali pemerintahannya. REUTERS/Francis Mascarenhas