Jakarta - Peringatan 76 tahun Al-Nakba digelar di Kedubes Palestina di Jakarta, Rabu (15/5). Nakba adalah peristiwa pengusiran 750 ribu warga Palestina pada 14 Mei 1948.
Foto
Peringatan 76 Tahun Nakba, Malapetaka Warga Palestina

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun memberi kata sambutan dalam peringatan 76 tahun Al-Nakba di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Rabu (15/5/2024). Tahun ini, peringatan Nakba semakin pilu, khususnya bagi warga Jalur Gaza.
Penderitaan warga Jalur Gaza semakin menjadi-jadi sejak serangan brutal Israel pada Oktober tahun lalu. Kesengsaraan telah mereka rasakan sejak tahun 1948, ketika lebih dari 750 ribu orang diusir dari rumah-rumah mereka pasca Israel mendeklarasikan kemerdekaannya menyusul Mandat Inggris untuk Palestina pada 14 Mei 1948.
Peristiwa pengusiran tersebut dikenal sebagai Nakba, yang dalam bahasa Arab artinya "malapetaka". Setiap tahunnya, warga Palestina memperingatinya dengan berdemonstrasi dan menggunakan kunci sebagai simbol perjuangan mereka.
Perjuangan mereka sejak puluhan tahun lalu pun masih sama, ingin bebas dan merdeka. Warga Palestina, sebut Zuhair, terus mendambakan perdamaian dalam kehidupan mereka.
"Pemimpin dan warga Palestina masih menantikan perdamaian sesungguhnya, berdasarkan hukum internasional. Bukan perdamaian versi Israel, itu tidak dapat diterima," tutur dia.
Zuhair sendiri menggambarkan peringatan Nakba sebagai pengingat akan kesedihan dan ketidakadilan. "Tujuh puluh enam tahun Palestina berada di bawah okupasi. Tidak ada yang bisa menerima ini, tidak ada yang mau rumahnya diambil oleh orang lain," tegasnya.