Jakarta - Rohingya merupakan etnis Muslim yang ditolak Pemerintah Myanmar. Ketidakadilan yang di terima Rohingnya menyebabkan mereka mengungsi ke negara lain.
Foto
Bingkai Sepekan: Jalan Panjang Rohingya di Indonesia, Kini Ditolak Aceh

Sebanyak 249 pengungsi Rohingya yang tiba menggunakan kapal kayu di Bireuen, Aceh, Kamis (16/11/2023) Subuh ditolak warga. Kapal kayu yang ditumpangi para pengungsi itu pun didorong kembali ke laut setelah sebelumnya sempat mendarat. (AP/Rahmat Mirza)
Diberitakan Al Jazeera, Rohingya merupakan kelompok etnis yang mayoritas beragama Islam. Mereka berasal dari Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
Sejarawan menyakini, warga Rohingya telah tinggal di wilayah bernama Arakan yang kini berada di Myanmar bagian barat sejak awal abad ke-12. Namun, saat Myanmar masih menjadi wilayah India di bawah penjajahan Inggris pada 1824-1948, terjadi migrasi pekerja dari India dan Bangladesh. Orang Rohingya yang beragama Islam dianggap sebagai orang Bengali dari Bangladesh yang penduduknya mayoritas Islam. (REUTERS/Hannah McKay)
Ketika Myanmar merdeka, pemerintah menganggap migrasi di masa penjajahan sebagai tindakan ilegal dan menolak kewarganegaraan orang Rohingya. (Allison Joyce/Getty Images)
Etnis Rohingya tidak dianggap sebagai salah satu dari 135 kelompok etnis resmi di negara tersebut. Pemerintah Myanmar bahkan menolak memberi mereka kewarganegaraan sejak 1982. (Reuters)
Hampir seluruh warga Rohingya tinggal di wilayah Myanmar yang kini bernama Rakhine. Mereka tidak boleh keluar dari salah satu wilayah termiskin di negara tersebut tanpa izin pemerintah. Akibatnya, mereka kesulitan untuk belajar, menikah, menjalankan agama, bekerja, dan mendapatkan layanan kependudukan. (Dok. DW)
Begini kondisi desa muslim Rohingya sebelum dan sesudah konflik. Ketidakadilan yang diterima orang Rohingnya menyebabkan mereka mulai meninggalkan Myanmar sejak akhir 1970-an. Namun, dikutip dari situs Badan Pengungsi PBB (UNHCR), pengungsian terbesar terjadi pada Agustus 2017. Desa dibakar habis, ribuan penduduk terbunuh, dan terjadi pelanggaran hak asasi manusia. (Reuters)
Lebih dari 742.000 orang terpaksa mengungsi ke negara tetangga di Bangladesh. Setengah di antaranya adalah anak-anak. Hingga Agustus 2023, diperkirakan lebih dari 1,8 juta pengungsi Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar. Mayoritas mengungsi ke Bangladesh dan negara lain termasuk Thailand, India, Indonesia, dan Nepal. (ANTARA FOTO)
Meski begitu, lembaga nirlaba Human Rights Watch memperkirakan 600.000 orang Rohingya masih tinggal di Rakhine, Myanmar dan terus mendapatkan kekerasan dan tidak diberi haknya. (Dok. BBC World)
Para pengungsi Myanmar meninggalkan negaranya dengan menaiki kapal kayu yang penuh orang dan tidak layak berlayar. (ANTARA FOTO)
Sayangnya, dilansir dari National Public Radio (NPR), banyak negara menolak kapal-kapal Rohingya berlabuh di wilayah mereka. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Pejabat Thailand yang mayoritas penduduknya beragama Buddha menolak karena kerap melawan pemberontakan dari kelompok penganut Islam. Thailand juga tidak mampu mengurus imigran yang bisa melanggar hukum di sana. (Getty Images)
Indonesia dan Malaysia yang penduduknya mayoritas Islam juga menolak untuk mencegah timbul masalah sosial dari para pengungsi. Mereka juga tidak ingin tindakan menerima orang Rohingya akan membuat gelombang pengungsi yang tidak terkendali memasuki negara tersebut. (Reuters)