Jakarta - Jakarta tak hanya soal eksistensi gedung tinggi & bertingkat di jalan protokol. Di balik kemegahannya, masih ada permukiman yang sebagian besar dihuni pemulung.
Foto
Mengais Asa di Kampung Pemulung Menteng Atas

Warga biasanya memulung sampah plastik maupun kertas untuk kemudian dijual ke pengepul.
Jika beruntung, pemulung bisa mendapatkan 'harta karun' seperti kalung maupun benda berharga lainnya yang masih bisa digunakan.
Penghasilan pemulung tidak menentu. Seperti Etty (60) yang memulung sampah dari siang sampai malam dan mendapatkan sekitar Rp 100 ribu setiap 3 hari usai menimbang sampah ke pengepul.
Tidak cuma orang dewasa, terdapat anak-anak dari kelompok balita hingga remaja yang tinggal di kampung pemulung Menteng Atas. Setiap sore, mereka bermain sepakbola maupun layangan di area TPU Menteng Pulo.
Tidak semua orang tua mampu membiayai anaknya untuk memperoleh pendidikan formal lantaran mayoritas profesi warga adalah pemulung dengan pendapatan terbatas dan tidak menentu.