Jakarta - Sudah sejak lama Bumi kita terlihat dengan jelas sedang tidak baik-baik saja. Beragam malapetaka itu kini semakin nyata dan terlihat mengancam dunia.
Foto
Bingkai Sepekan: Malapetaka Iklim yang Kian Nyata Mengancam Dunia

Billboard menampilkan suhu saat Phoenix memecahkan rekor panas selama 19 hari berturut-turut di atas 110 derajat Fahrenheit, di Phoenix, Arizona, AS, 18 Juli 2023. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Badan Meteorologi Dunia (WMO) resmi mengumumkan dimulainya petaka baru di bumi. Ini terkait permulaan fenomena El Nino di dunia. REUTERS/Liliana Salgado
Orang-orang mendinginkan diri di dekat Pantheon selama gelombang panas melintasi Italia, di Roma. WMO memperingatkan seluruh pemerintahan di dunia untuk bersiap menghadapi cuaca ekstrem dan suhu tertinggi dalam waktu beberapa bulan mendatang. REUTERS/Remo Casilli
Orang-orang berjalan di samping mesin kabut untuk mendinginkan diri, di distrik Monastiraki Athena, pada Kamis, 20 Juli 2023.Β El Nino adalah pola iklim alami di Samudra Pasifik tropis yang membawa suhu permukaan laut yang lebih hangat dari rata-rata dan berpengaruh besar terhadap cuaca di Bumi. AP/Petros Giannakouris
Orang-orang berjalan di bawah sinar matahari di Tokyo.Β Dalam tiga tahun terakhir, Bumi mencatatkan suhu dengan angka tertinggi. Bahkan ketika fase La Nina yang ditandai dengan suhu lautan lebih dingin dari rata-rata.Β Beberapa waktu lalu bumi memecahkan rekor dengan suhu tertinggi 17,18 derajat celsius (62,92 derajat fahrenheit). Ini adalah suhu terpanas yang pernah tercatat pada hari apa pun selama 125 ribu tahun. AP/Eugene Hoshiko
Seorang petugas pemadam kebakaran menyaksikan api mendekati Gilman Springs Road selama Rabbit Fire Jumat malam, 14 Juli 2023, di Moreno Valley, California.Β WMO mengklaim bahwa El Nino pertama yang muncul dalam tujuh tahun terakhir ini dapat membuat 2023 atau 2024 melampaui rekor suhu pada 2016. Menurut WMO, El Nino akan berlanjut selama paruh kedua 2023 dengan kekuatan sedang melalui probabilitas 90%.Β AP/Eric Thayer
Helikopter pemadam kebakaran membuat tetesan air, saat api membakar di dekat desa Pournari, Yunani, 18 Juli 2023.Β Peristiwa El Nino biasanya dikaitkan dengan peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Amerika Selatan bagian selatan, selatan Amerika Serikat (AS), Tanduk Afrika, dan Asia Tengah. REUTERS/Giorgos Moutafis
Sebuah mobil melewati pohon-pohon yang hangus di East Prairie Metis Settlement, Alberta. Namun, El Nino juga bisa memperburuk kekeringan parah, gelombang panas, dan kebakaran hutan di Australia, Indonesia, sebagian wilayah Asia selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan bagian utara.Β AP/Noah Berger
Seekor kerbau tergeletak di tanah akibat suhu tinggi di distrik Al-Mishkhab, di pinggiran Najaf, Irak.Β Selain itu, dampak El Nino lainnya termasuk siklon tropis berbahaya di Pasifik. Termasuk pemutihan masif terumbu karang yang rapuh. REUTERS/Alaa Al-Marjani
Seseorang melihat ombak di kawasan pejalan kaki selama topan di Hong Kong. Topan telah menyapo kota dan mulai mendekat ke China. AP/Louise Delmotte
Sungai Yamuna yang meluap naik ke pinggiran monumen Taj Mahal di Agra, India. Ikon India itu kini terancam banjir, dan perubahan iklim memperparah kondisi tersebut. AP/Aryan Kaushik
Personel Brimob membagikan makanan ringan kepada sejumlah warga yang bertahan di rumahnya saat banjir melanda Lubuk Buaya Padang, Sumatera Barat. Akibat perubahan iklim juga terasa di Indonesia, selain cuaca yang terasa kian panas, sejumlah wilayah juga mengalami bencana alam banjir hingga tanah longsor. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Seorang petugas penyelamat dengan seekor anjing mencari orang-orang di lokasi tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat di Yecheon, Korea Selatan. Pakar menyebut perubahan iklim menjadi faktor hujan intensitas tinggi yang menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah negara. Bencana itu pun merenggut nyawa. AP/Yun Kwan-shick