Kenya - Unjuk rasa menolak UU keuangan baru di Kenya diwarnai aksi bentrokan antara pendemo dan polisi. Akibatnya enam orang tewas.
Foto
Demo Biaya Hidup di Kenya Berujung Bentrok dengan Polisi, 6 Orang Tewas

Warga Kenya yang marah dengan kenaikan biaya hidup kembali melakukan protes di jalan-jalan ibu kota, Nairobi,Β Rabu (12/7/2023).Β Pajak baru menambah frustrasi di pusat ekonomi Afrika Timur, dengan inflasi sekitar 8%. Pajak atas produk minyak bumi, termasuk bensin, naik dua kali lipat dari 8% menjadi 16%, yang diperkirakan akan menimbulkan efek riak.
Seorang pejabat polisi mengatakan petugas membunuh enam orang selama protes. Enam orang yang tewas ditembak karena mengganggu bisnis, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Polisi Kenya telah dikritik oleh pengawas hak asasi manusia atas tanggapan mereka yang terkadang mematikan terhadap protes semacam itu.
Sementara 53 anak dirawat setelah gas air mata dilemparkan ke sekolah mereka, kata petugas catatan kesehatan di klinik Rumah Perawatan Eagle di lingkungan Kangemi di Nairobi. Anak-anak berusia 10 hingga sekitar 15 tahun mengalami shock akibat ketegangan tersebut. Β
Pemimpin oposisi Raila Odinga, yang kalah dalam pemilu tahun lalu dari Presiden William Ruto, telah berulang kali meminta warga Kenya untuk memprotes saat negara itu berjuang dengan utang dan kenaikan harga.Β Odinga meminta Ruto untuk mencabut undang-undang yang memberlakukan tindakan baru tersebut. βOrang-orang lelah tidur dalam keadaan lapar, menghadapi hari baru dengan lapar dan kembali tidur dalam keadaan lapar,β katanya.
Di bagian lain Nairobi, ratusan pengunjuk rasa membakar ban dan membongkar bagian dari pintu masuk ke jalan tol yang baru dibangun yang bagi sebagian orang berdiri sebagai simbol ketidaksetaraan - jalan raya yang relatif jarang dilalui oleh mereka yang mampu saat lalu lintas sehari-hari melonjak di bawahnya. Lalu lintas terhenti di tengah kekacauan. Β