Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga

Foto

Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra - detikNews
Selasa, 25 Apr 2023 15:00 WIB

Jakarta - Perjalanan mudik dengan sepeda motor, tentu tidak mudah dilakukan. Namun hal tersebut tak mengurai semangat mereka demi bertemu keluarga di kampung halaman.

Perjalanan mudik dengan sepeda motor, tentu tidak mudah dilakukan. Namun hal tersebut tak mengurai semangat mereka demi bertemu keluarga di kampung halaman.

Perjalanan sejauh tak kurang 200 kilometer telah dilalui Bisri Ngaizudin (33) bersama istri dan kedua anaknya dari Pondok Gede, Bekasi hingga tempat persinggahannya di Cirebon. Rasa lelah tampak dari raut wajah keluarga tersebut setelah berkendara dengan skuter matic selama 10 jam.Β 

Perjalanan mudik dengan sepeda motor, tentu tidak mudah dilakukan. Namun hal tersebut tak mengurai semangat mereka demi bertemu keluarga di kampung halaman.

Dengan beristirahat sejenak di persawahan tepi jalan Pantai Utara (Pantura), mereka harapkan bisa mengisi β€˜baterai’ badan untuk kembali kuat melalui sisa perjalanan sejauh sekitar 150 kilometer lagi menuju kampung halaman di Purwokerto, Jawa Tengah.

Perjalanan mudik dengan sepeda motor, tentu tidak mudah dilakukan. Namun hal tersebut tak mengurai semangat mereka demi bertemu keluarga di kampung halaman.

Perjalanan dengan sepeda motor sarat muatan, tentu bukan perkara yang mudah dilakukan. Bahkan, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyebutkan berkendara seperti itu memiliki risiko kecelakaan tinggi. Akan tetapi bagi sebagian warga termasuk keluarga Bisri, berkendara sepeda motor adalah solusi pemecah rindu kepada keluarga di tengah keterbatasan kondisi keuangan mereka.Β 

Perjalanan mudik dengan sepeda motor, tentu tidak mudah dilakukan. Namun hal tersebut tak mengurai semangat mereka demi bertemu keluarga di kampung halaman.

β€œPerjalanan dengan bus umum atau kereta api untuk empat orang di keluarga saya setidaknya membutuhkan Rp1 juta sekali jalan,” kata Bisri. Dengan sepeda motor, dia hanya perlu merogoh kocek Rp100 ribu untuk bensin agar bisa sampai Purwokerto.

Perjalanan mudik dengan sepeda motor, tentu tidak mudah dilakukan. Namun hal tersebut tak mengurai semangat mereka demi bertemu keluarga di kampung halaman.

Menurut Bisri, mereka tidak mempermasalahkan minimnya faktor kenyamanan dan keamanan dengan perjalanan bersepeda motor ini. β€œItu tidak ada apa-apanya dibandingkan kebahagiaan kami bisa bertemu dengan keluarga di Purwokerto,” kata Bisri. Terlebih sudah dua kali Idul Fitri keluarga kecil Bisri tidak bisa pulang kampung karena pembatasan perjalanan saat pandemi COVID-19.

Perjalanan mudik dengan sepeda motor, tentu tidak mudah dilakukan. Namun hal tersebut tak mengurai semangat mereka demi bertemu keluarga di kampung halaman.

Seperti halnya Bisri, Wawan Setiawan bersama istri dan kedua anaknya pun melalui perjalanan dari Parung Panjang, Bogor menuju Cirebon menggunakan sepeda motor. Keuangan yang terbatas membuat Wawan memilih bersepeda motor dibandingkan moda bus umum atau kereta api.

Perjalanan mudik dengan sepeda motor, tentu tidak mudah dilakukan. Namun hal tersebut tak mengurai semangat mereka demi bertemu keluarga di kampung halaman.

β€œKeuangan kami setelah masa COVID-19 kemarin belum sepenuhnya membaik,” kata Wawan. Baginya tiket perjalanan pulang pergi Bogor-Cirebon sekitar Rp1,5 juta adalah hal yang sangat mewah.Β 

Perjalanan mudik dengan sepeda motor, tentu tidak mudah dilakukan. Namun hal tersebut tak mengurai semangat mereka demi bertemu keluarga di kampung halaman.

Tidak masalah bersusah-susah di jalan, yang penting rindu bertemu keluarga dapat terpecahkan. Begitu kiranya motto Bisri, Wawan, dan mungkin juga ribuan atau jutaan pemudik sepeda motor tahun ini di Indonesia.

Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga
Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga
Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga
Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga
Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga
Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga
Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga
Menantang Bahaya demi Rindu Keluarga


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads