Jakarta - Mudik merupakan tradisi tahunan setiap hari raya Idul Fitri di Indonesia. Macet hingga lelah dalam perjalanan tetap dijalani demi berlebaran di kampung halaman.
Foto
Potret Perjuangan Pemudik Demi Berlebaran di Kampung Halaman

Kendaraan pemudik melintas di Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah, Senin (17/4/2023). Bagi yang memiliki kendaraan seperti mobil, mereka bisa melakukan perjalanan dengan waktu yang tak bisa ditentukan. Mereka bisa berangkat pagi, siang, sore, dan malam. Antara Foto/Oky Lukmansyah.
Sebagian pemudik akan membawa barang bawaan di atas mobil. Hal itu dilakukan karena tempat duduk hingga bagasi telah penuh. Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas.
Salain darat, sebagian pemudik akan menempuh jalur udara. Seperti yang terlihat di Bandara Internasional Kualanamu ini, banyak pemudik yang akan menggunakan moda transportasi tersebut. Antara Foto/Fransisco Carolio.
Ada juga yang menempuh jalur laut untuk menuju kampung halaman. Antrean masuk kapal tak menyurutkan semangat pemudik demi bisa berlebaran bersama keluarga di tanah kelahiran. Antara Foto/Andri Saputra.
Antre menunggu keberangkatan kapal pun tetap dijalani, seperti terlihat di Pelabuhan LCM Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur. Antara Foto/Budi Candra Setya.
Bahkan ada juga yang harus melintasi jalan darurat, seperti terlihat di Palu, Sulawesi Tengah. Namun semuanya itu nanti akan terobati setelah sampai dan ketemu keluarga di kampung halaman tercinta. Antara Foto/Mohamad Hamzah.
Beratnya barang bawaan akan terasa ringan karena tak lama lagi akan bertemu keluarga di kampung halaman. Antara Foto/Yulius Satria Wijaya.
Bahkan ngegas motor sendiran pun tetap dijalani. Hal itu dilakukan karena rindu akan kampung halaman. Antara Foto/Syifa Yulinnas.
Antre pengisian BBM juga menjadi salah satu perjuangan demi bisa pulang kampung. Antara Foto/Oky Lukmansyah.
Senyum semringah pemudik karena bisa mengikuti program mudik gratis di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka bahagia karena tak lama lagi akan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Antara Foto/Yulius Satria Wijaya.