Suriah - Jinwar merupakan sebuah desa yang didirikan oleh sekolompok wanita pelarian perang. Di desa itu bahkan tak ada pria yang jadi penduduk.
Foto
Potret Kehidupan di Jinwar, Desa Pengadu Asa Perempuan Suriah

Seorang wanita berdiri di gerbang Desa Jinwar, kota Al-Darbasiyah, Suriah. Jinwar merupakan sebuah desa yang semua penduduknya adalah perempuan. Desa itu bernama Jinwar yang dalam bahasa Kurdi berarti 'tanahnya perempuan'. Β
Desa Jinwar yang berdiri tak jauh dari Qamshili, sebuah kota yang berada di wilayah Kurdi di timur laut Suriah dibangun sekitar 2 tahun yang lalu oleh sekelompok wanita yang menjadi pelarian perang di wilayah tersebut. Β
Trauma atas kekerasan fisik, mental, maupun seksual yang dialami para wanita tersebut membuat mereka membangun desa tersebut. Di Jinwar, kelompok wanita tersebut menerima wanita dan anak-anak lainya yang turut menjadi korban perang tanpa melihat etnis atau agama tertentu. Β
Hal menarik lainnya adalah desa ini mengusung konsep kehidupan yang ekologis atau dapat dikatakan juga ramah lingkungan. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan batu bata berbahan lumpur yang dibikin sendiri untuk membangun rumah mereka. Β
Para wanita yang tinggal di Jinwar memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan beternak dan bercocok tanam. Di desa ini hampir semua wanita memiliki kesibukannya masing-masing, mulai dari berkebun atau memasak di dapur umum yang tersedia. Β
Para penduduk di Desa Jinwar menanam berbagai buah dan sayuran yang tak hanya untuk dikonsumsi pribadi oleh kelompok mereka tetapi juga untuk dijual secara umum. Β
Para wanita yang tinggal di desa ini pun mengerjakan semua kegiatan mulai dari membersihkan rumah, memasak makanan, hingga bercocok tanam untuk menghidupi keluarga mereka secara mandiri tanpa bergantung pada lelaki. Bahkan, para wanita di Desa Jinwar juga memiliki senjata lengkap untuk berjaga-jaga dari ancaman luar yang dapat membahayakan hidup mereka. Β
Meski tak ada lelaki yang tinggal di desa ini, bukan berarti mereka tidak diperbolehkan datang untuk berkunjung. Para wanita di Jinwar tetap membuka pintu bagi masyarakat di luar baik laki-laki maupun perempuan untuk datang berkunjung ke desa mereka. Meski begitu, untuk lelaki tidak dibolehkan untuk menginap di desa tersebut. Β
Walaupun Desa Jinwar melarang laki-laki menjadi penduduk mereka, anak-anak lelaki yang lahir dari perempuan Jinwar atau anak yang ikut ibunya selama mencari perlindungan dari perang dibolehkan untuk tinggal di desa tersebut.Β Β
Para wanita yang tinggal di Jinwar pun tak memaksakan anak-anak mereka untuk tetap tingal di desa itu jika kelak dewasa. Anak-anak itu dibebaskan untuk memilih apakah mereka akan tetap bertahan atau pindah ke tempat lain untuk bekerja atau menuntut ilmu. Β