Afghanistan - Otoritas Taliban menutup sebuah stasiun radio yang dikelola oleh kaum perempuan. Penutupan atas dalih radio memutar musik selama Ramadan.
Foto
Taliban Tutup Stasiun Radio Perempuan Gegara Putar Musik Saat Ramadan

Najia Sorosh Kepala Sadai Banowan, stasiun radio yang dikelola wanita (kanan), berbicara dengan stafnya di studio penyiaran di provinsi Badakhshan, timur laut Afghanistan, Selasa (7/3/2023).Β Sebuah stasiun radio yang dikelola wanita di timur laut Afghanistan telah ditutup karena memutar musik selama bulan suci Ramadan, kata seorang pejabat Taliban, Sabtu (1/4/2023).
Sadai Banowan, yang berarti suara wanita dalam bahasa Dari, adalah satu-satunya stasiun radio yang dikelola wanita di Afghanistan. Stasiun radio tersebut telah mengudara selama 10 tahun. Stasiun ini memiliki delapan staf, enam di antaranya perempuan.
Moezuddin Ahmadi, direktur Informasi dan Kebudayaan di provinsi Badakhshan, mengatakan stasiun tersebut melanggar "hukum dan peraturan Imarah Islam" beberapa kali dengan menyiarkan lagu dan musik selama Ramadan dan ditutup karena pelanggaran tersebut. Namun,Β Kepala stasiun Najia Sorosh membantah adanya pelanggaran, dengan mengatakan penutupan tidak perlu dan menyebutnya sebagai konspirasi.
Sorosh mengatakan pada pukul 11:40 pada hari Kamis perwakilan dari Kementerian Informasi dan Kebudayaan dan Direktorat Wakil dan Kebajikan tiba di stasiun dan mematikannya. Dia mengatakan staf stasiun telah menghubungi Vice and Virtue tetapi pejabat di sana mengatakan mereka tidak memiliki informasi tambahan tentang penutupan tersebut.Β Menurut Asosiasi Wartawan Independen Afghanistan, banyak jurnalis yang kehilangan pekerjaan usai Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021. Media-media tutup karena kekurangan dana atau karena para stafnya meninggalkan Afghanistan.
Taliban juga melarang kaum wanita bekerja di sebagian besar sektor pekerjaan dan memperoleh pendidikan di atas kelas 6, termasuk universitas. Tidak ada larangan resmi untuk musik. Selama pemerintahan mereka sebelumnya pada akhir 1990-an, Taliban melarang sebagian besar televisi, radio, dan surat kabar di negara itu. Β