Jakarta - Polemik Kampung Susun Bayam hingga kini belum menemukan titik terang. Calon penghuni KSB masih menagih janji untuk menghuni unit yang diresmikan Anies tersebut.
Foto
Jalan Panjang Polemik Kampung Susun Bayam yang Tak Habis-habis

Warga calon penghuni Kampung Susun Bayam (KSB) masih menagih janji untuk bisa menghuni unit yang diresmikan Anies Baswedan pada Oktober tahun lalu. Namun harapan warga terkendala biaya sewa. (Tiara Aliya/detikcom)
Aksi warga menuntut janji menghuni unit Kampung Susun Bayam dimulai pada akhir November 2022. Kala itu warga mendirikan tenda di gerbang pintu masuk Kampung Susun Bayam di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. (Pradita Utama/detikcom) Β
Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam, Asep Suwenda (54), menyampaikan, saat peresmian pada Oktober lalu, calon penghuni dijanjikan bisa menempati Kampung Susun Bayam per 20 November. Namun hingga saat ini warga belum juga bisa menerima kunci hunian. (Pradita Utama/detikcom) Β
Demo warga masih berlanjut hingga Senin (20/2/2023) kemarin. Puluhan warga ke Balai Kota DKI Jakarta sambil mengenakan kaus seragam berwarna biru. (Ari Saputra/detikcom)
Orator juga menyinggung Kampung Susun Bayam yang kini sudah dikomersialkan. Dia lantas mendesak agar pemerintah segera memberikan hak hunian kepada warga. (Ari Saputra/detikcom) Β
PT Jakarta Propertindo (JakPro) menjelaskan kendala Kampung Susun Bayam belum bisa dihuni warga. Community Development JakPro, Hifdzi Mujtahid, mengatakan ada sejumlah proses yang harus dilalui sebelum warga bisa menempati hunian tersebut. Proses yang dimaksud yakni administrasi hingga internal JakPro. (Pradita Utama/detikcom) Β
Hifdzi mengatakan JakPro perlu melakukan sejumlah penyesuaian di Kampung Susun Bayam dengan peraturan yang ada. Sebab, Kampung Susun Bayam tak masuk daftar kampung prioritas di pergub eks Gubernur DKI Anies Baswedan. (Pradita Utama/detikcom) Β
Warga keberatan harga sewa Kampung Susun Bayam yang ditawarkan JakPro sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam, Asep Suwenda menyampaikan warga calon penghuni Kampung Susun Bayam dengan JakPro belum sepakat soal harga sewa. Warga meminta harga sewa jauh lebih murah. (Pradita Utama/detikcom) Β
Pertemuan antara pihak JakPro dengan warga berlangsung berkali-kali. Hingga akhirnya JakPro menyebut tarif sewa Kampung Susun Bayam di angka Rp 765 ribu per bulan, namun tidak semua warga sepakat. (Pradita Utama/detikcom) Β
Vice President Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (JakPro) Syachrial Syarief menerangkan, tarif Kampung Susun Bayam masuk pada kategori terprogram dengan jenis bangunan tower dengan tarif tertinggi Rp 765 ribu pe bulan. Syachrial mengatakan sebagian calon penghuni menerima tarif tersebut. (Pradita Utama/detikcom) Β