Taruhan Nyawa Para Rohingya Demi Hidup Baru

ADVERTISEMENT

Foto

Taruhan Nyawa Para Rohingya Demi Hidup Baru

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi - detikNews
Selasa, 31 Jan 2023 15:00 WIB

Aceh - Lelah, lapar, hingga mengorbankan nyawa, menjadi pilihan terakhir imigran Rohingya asal Myanmar. Mereka rela membelah lautan untuk sampai ke tanah persinggahan.

Zaidurohma (12), tanpa kedua orang tuanya yang terpisah di pengungsian Banglades, berpose di lokasi penampungan sementara di SMP Negeri 2 Curei, Gampong Curei, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh.

Zaidurohma (12), tanpa kedua orang tuanya yang terpisah di pengungsian Banglades, berpose di lokasi penampungan sementara di SMP Negeri 2 Curei, Gampong Curei, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh. 174 orang imigran etnis Rohingnya terdampar di Pantai Ujong Pie, Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Senin (26/12/2022) sekitar pukul 17.10 WIB. Mereka nekat berlayar dengan kapal kayu seadanya, dari camp Bazar Banglades menuju ke Aceh.  

Hasina Bekum (20), Muhammad Umur Faruq (9)  berpose tanpa suaminya yang berada di Malaysia.

Hasina Bekum (20), Muhammad Umur Faruq (9) berpose tanpa suaminya yang berada di Malaysia. Tanpa alat keselamatan, mereka berdesak-desakan, terombang-ambing di lautan berminggu-minggu, hingga kelaparan karena stok makanan yang habis di tengah jalan. Akibatnya 26 orang penumpang menghembuskan nafas terakhir di tengah lautan. Jika di tahun sebelumnya, mereka ditemukan di tengah lautan. Kali ini manusia perahu ini sudah berlabuh di daratan Tanah Rencong. Mereka terus berdatangan ke Aceh secara bertahap.   

Hatimun Nese (25) dan anaknya Ummu Salimah (6) berpose tanpa suaminya yang meninggal di laut saat perjalanan dari Bangladesh menuju Aceh, Indonesia.

Hatimun Nese (25) dan anaknya Ummu Salimah (6) berpose tanpa suaminya yang meninggal di laut saat perjalanan dari Bangladesh menuju Aceh, Indonesia. Kondisinya sungguh memprihatinkan, mereka kelelahan, kelaparan, dehidrasi dan harus mendapatkan perawatan medis segera.   

Arrafa (20) memangku anaknya Rukiah (2) berpose tanpa suaminya yang terpisah di Malaysia.

Arrafa (20) memangku anaknya Rukiah (2) berpose tanpa suaminya yang terpisah di Malaysia. Sehari sebelumnya, Minggu (25/12/2022), 57 orang pria imigran etnis Rohingya juga terdampar di Pantai Indra Patra, Gampong Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Saat ini, mereka ditampung di Rumoh Seujahtera milik Dinas Sosial Aceh Besar.  

Hasinah (16)  berpose tanpa suaminya yang terpisah di Malaysia.

Hasinah (16)  berpose tanpa suaminya yang terpisah di Malaysia. Badan Pengungsi PBB untuk pengungsi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mencatat ada 15.000 orang imigran etnis Rohingya yang terdaftar di Indonesia, 27 persennya adalah anak-anak. Sebanyak 89 anak-anak datang sendiri atau terpisah dari keluarga mereka.  

Asma (18), Muhammad Rehan (1) berpose tanpa suaminya yang berada di Malaysia

Asma (18), Muhammad Rehan (1) berpose tanpa suaminya yang berada di Malaysia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan penyelesaian masalah pengungsi Rohingya menjadi semakin sulit dengan adanya krisis politik di Myanmar saat ini. Kemenlu menduga Rohingya yang datang ke Aceh terlibat dalam sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang diatur dengan skenario oleh pihak-pihak tertentu untuk berlayar mencari negara tujuan. Sedangkan, Indonesia dalam hal ini adalah negara transit, dan bukan negara tujuan utama.  

Muhammad Nur (12) tanpa kedua orang tuanya yang terpisah di pengungsian Banglades, berpose di lokasi penampungan sementara di SMP Negeri 2 Curei, Gampong Curei, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh.

Muhammad Nur (12) tanpa kedua orang tuanya yang terpisah di pengungsian Banglades, berpose di lokasi penampungan sementara di SMP Negeri 2 Curei, Gampong Curei, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh. Penyelundupan manusia adalah kejahatan yang harus dihentikan dan memerlukan kerja sama tingkat internasional. Indonesia sendiri tidak bisa memberi suaka bagi para pengungsi Rohingya karena belum meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951.  

Taruhan Nyawa Para Rohingya Demi Hidup Baru
Taruhan Nyawa Para Rohingya Demi Hidup Baru
Taruhan Nyawa Para Rohingya Demi Hidup Baru
Taruhan Nyawa Para Rohingya Demi Hidup Baru
Taruhan Nyawa Para Rohingya Demi Hidup Baru
Taruhan Nyawa Para Rohingya Demi Hidup Baru
Taruhan Nyawa Para Rohingya Demi Hidup Baru


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT