Jakarta - Politisi sayap kanan Eropa Rasmus Paludan kembali membakar Al-Quran, kali ini di depan sebuah masjid di Noerrebro, di Kopenhagen, Denmark, Jumat (27/1/2023).
Foto
Lagi, Rasmus Paludan Kembali Membakar Al-Quran

Ini dia potret saat Al-Quran dibakar oleh politisi sayap kanan Eropa, Rasmus Paludan, di depan sebuah masjid di depan kedutaan Turki di Kopenhagen, Denmark, Jumat (27/1/2023). Sebelumnya, pada pekan lalu ia juga sempat membakar Al-Quran di Stockholm, Swedia.
Rasmus Paludan adalah seorang pria Denmark-Swedia. Rasmus Paludan dikenal sebagai politikus pendiri sekaligus pemimpin partai politik gerakan sayap kanan Denmark Garis Keras.
Melansir BBC Indonesia, pada 2017, pria yang kini berusia 40 tahun itu, mendirikan gerakan sayap kanan Denmark bernama Stram Kurs atau Garis Keras. Partai politik gebrakan Paludan ini kerap menyuarakan agenda anti-imigran dan anti-Islam.
Selain itu, Rasmus Paludan juga dikenal sebagai seorang pengacara dan YouTuber dan diketahui pernah dihukum karena kasus penghinaan rasial. Sosok Paludan memang telah dikenal sering melakukan aksi-aksi rasial.
Bahkan, sejumlah negara Muslim dunia memberikan kecaman hingga beberapa produk dari Swedia terancam diboikot.
Penodaan Al-Quran ini memicu protes keras dari Turki dan aksi-aksi demonstrasi di beberapa ibu kota negara-negara Muslim termasuk di Afghanistan, Irak, Pakistan, Suriah, dan Yaman.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson pun mengutuk tindakan Paludan sebagai "sangat tidak sopan", sementara Amerika Serikat menyebutnya "menjijikkan".