Pakistan - Tidak takut akan bahaya, warga Pakistan nekat membeli gas alam hanya dengan berbekal kantong plastik. Gas alam itu mereka gunakan untuk memasak di rumah.
Foto
Ngeri, Warga Pakistan Nekat Bawa Gas Alam Pakai Kantong Plastik

Warga membawa gas alam yang disimpan dalam kantong plastik di Banda Davud Shah, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Senin (9/1/2023).
Distrik Karak di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa memang terkenal dengan sumber daya gas alam dan minyaknya yang melimpah. Namun pemerintah belum mengembangkan sistem infrastruktur yang layak untuk memasok gas ke penduduk lokal dan sekitarnya.
Alhasil, masyarakat setempat menggunakan caranya sendiri, yaitu mengeluarkan gas dari jalur suplai utama dengan selang, alih-alih mengebor dengan benar, dan kemudian mengisi kantong plastik seperti balon helium untuk mengangkutnya dari ladang untuk digunakan memasak di rumah.
Di sana, warga tidak mengukur gas dengan meter kubik tetapi dengan kantong plastik.
Dibutuhkan waktu 20 menit untuk mengisi satu kantong plastik besar, yang bertahan selama 2-3 jam.
Kantong plastik berisi gas alam ini juga dijual seharga 2.000 rupee.
Sekilas, orang luar yang melihat balon-balon ini mungkin membayangkannya seperti balon mainan anak-anak. Tetapi kenyataannya balon-balon itu adalah kantong besar berisi bahan bakar untuk orang-orang memasak.
Pihak berwenang telah menindak penggunaan kantong plastik untuk menyimpan gas. Otoritas setempat melarang praktik tersebut dan menyatakannya sebagai ancaman keamanan.
Dr. Quratulain, seorang petugas medis yang berbasis di Islamabad di Pusat Perawatan Luka Bakar Institut Ilmu Kedokteran Pakistan, mengatakan fasilitasnya menerima sekitar delapan pasien setiap hari dari kecelakaan terkait ledakan gas dan satu atau dua dari mereka terluka parah.
Otoritas di Peshawar juga menangkap 16 pemilik toko pada bulan ini karena menjual kantong gas semacam itu. Namun masih banyak pemilik toko yang menjual secara sembunyi-sembunyi.