Peru - Suasana demonstrasi di Peru semakin mencekam sejak mantan Presiden Pedro Castillo dimakzulkan. Setidaknya aksi demo tersebut telah menelan 53 nyawa.
Foto
Demo di Peru Kian Memanas, 53 Orang Tewas

Pengunjuk rasa anti-pemerintah bentrok dengan polisi di Lima, Peru, Selasa (24/1/2023).
Kerusuhan kembali memuncak dalam unjuk rasa anti-pemerintah di Lima, Peru, Selasa (24/1/2023) waktu setempat.
Petugas menembakkan gas air mata untuk menghalau pengunjuk rasa yang melemparkan botol kaca dan batu.
Korban tewas bertambah menjadi 53 orang selama lebih dari sebulan demonstrasi untuk menuntut pengunduran diri Presiden Dina Boluarte.
Demonstran juga mendesak pembubaran kongres, pelaksanaan pemilu, dan pembebasan Pedro Castillo.
Unjuk rasa ini dimulai saat Presiden Peru sebelumnya, Pedro Castillo, digulingkan dari posisinya awal Desember 2022. Ia dijegal saat sedang berupaya membubarkan Kongres dan mencegah pemakzulannya sendiri.
Pedro Castillo dituding melakukan korupsi, Namun pria 53 tahun itu menegaskan hal tersebut akal bulus oposisi yang hendak mendongkelnya.
Castillo pun ditahan dan digantikan wakil presidennya Dina Boluarte. Perempuan yang memang telah menjauhkan diri dari Castillo itu kini menjadi presiden terbaru Peru.