Jerman - Aktivis perubahan iklim Jerman bertekad mempertahankan sebuah desa kecil di barat Jerman dari perluasan tambang batu bara. Bentrokan pun tak terelakkan.
Foto
Kerja Keras Aktivis Iklim di Jerman Hentikan Perluasan Tambang

Seorang aktivis duduk di kursi di sebelah tambang terbuka lignit Garzweiler di desa Luetzerath dekat Erkelenz, Jerman, Selasa (10/1/2023).
Sejumlah aktivis iklim bertekad untuk mempertahankan sebuah desa kecil di bagian barat Jerman dari buldoser-buldoser yang melakukan perluasan tambang batu bara.
Ratusan aktivis dari seluruh Jerman berkumpul untuk bersiap melakukan demonstrasi lanjutan di desa Luetzerath, yang terletak di sebelah tambang batu bara Garzweiler.
Tambang terbuka itu menyediakan sebagian besar lignit, sejenis batu bara lunak berwarna kecoklatan, yang dibakar di pembangkit listrik terdekat.
Berdasarkan kesepakatan antara pemerintah negara bagian North Rhine-Westphalia dan perusahaan utilitas RWE tahun lalu, tambang itu dijadwalkan ditutup pada tahun 2030.
Perusahaan itu mengatakan pihaknya membutuhkan batu bara untuk memastikan keamanan energi Jerman, yang kini berada di bawah tekanan karena pemotongan pasokan gas dari Rusia, pasca serangan ke Ukraina.
Tetapi kelompok-kelompok lingkungan hidup mengecam perjanjian itu, dengan mengatakan masih ada ratusan juta ton batu bara yang diekstraksi dan dibakar. Mereka menilai hal ini akan melepaskan gas rumah kaca dalam jumlah besar dan membuat Jerman tidak akan mungkin memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian iklim Paris tahun 2015.
Selain itu keberadaan tambang akan menghancurkan desa Luetzerath yang berada di dekatnya.
Para aktivis pun mendirikan barikade dan langkah pertahanan lainnya untuk mencegah desa Luetzerath dihancurkan.
Bentrokan pun pecah antara para aktivis dengan polisi di area tambang.