Ukraina - Hampir seluruh wilayah Ibu Kota Ukraina kehilangan aliran listrik setelah rentetan serangan rudal Rusia menghantam sebuah fasilitas energi. Begini situasinya.
Foto
Ukraina Gelap Gulita Dibombardir Rusia

Sebuah bangunan apartemen tanpa listrik setelah infrastruktur sipil yang kritis terkena serangan rudal Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Rabu (23/11/2022). Reuters/Valentyn Ogirenko Β
Cahaya terlihat dari kendaraan yang melintas di jalanan utama Ibu Kota. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan terhadap Rusia atas serangan udara yang menghantam infrastruktur sipil yang membuat kota-kota Ukraina diselimuti kegelapan. Reuters/Valentyn Ogirenko
Sebuah trem terlihat melewati gedung apartemen yang gelap gulita di Kiev, Ukraina. Rusia kembali menembakkan rentetan rudal di berbagai wilayah Ukraina pada Rabu (23/11), yang menewaskan sedikitnya 10 orang. Reuters/Valentyn Ogirenko
Hampir seluruh wilayah Ibu Kota Ukraina kehilangan aliran listrik setelah rentetan serangan rudal Rusia menghantam sebuah fasilitas energi. Reuters/Vladyslav Sodel Β
Kini, sepanjang malam Kiev diselimuti kegelapan.Β Serangan rudal itu memaksa penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), juga memutuskan pasokan listrik dan air di banyak wilayah. Reuters/Vladyslav Sodel
Pemandangan distrik Podil saat pemadaman listrik setelah serangan roket Rusia di Kyiv, Ukraina. Zelensky menyatakan Ukraina sedang menunggu untuk melihat adanya 'reaksi sangat tegas' dari dunia, terhadap serangan udara Rusia itu. AP/Andrew Kravchenko
Sejumlah warga terpaksa mengandalkan lilin atau lampu yang ditenagai baterai.Β Namun diketahui Dewan Keamanan PBB sepertinya tidak akan bisa mengambil tindakan tegas untuk merespons permohonan Zelensky, mengingat Rusia merupakan salah satu anggota tetap yang memiliki hak veto. Reuters/Valentyn Ogirenko
Sebuah kendaraan melintas saat pemadaman listrik setelah serangan roket Rusia di Kyiv, Ukraina.Β Dalam tanggapannya, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menyebut Presiden Rusia Vladimir Putih telah 'secara jelas menjadikan musim dingin sebagai senjata untuk menimbulkan penderitaan luar biasa pada rakyat Ukraina'. AP/Andrew Kravchenko