India - Kabut asap di New Delhi, ibu kota India, mencapai tingkat "berbahaya". Ini terjadi ketika asap dari ribuan kebakaran lahan dikombinasikan dengan polutan lain.
Foto
Potret India Diselimuti Kabut Asap, Capai Level Berbahaya

endaraan melintas di jalan Bhagwan Dass pada pagi berkabut di New Delhi, India, Selasa, (1/11/2022). Kualitas udara di Delhi terus berada dalam kategori sangat buruk.
Level partikel paling berbahaya - PM2.5, sangat kecil sehingga dapat memasuki aliran darah - adalah 588 per meter kubik pada Kamis pagi waktu setempat, menurut perusahaan pemantau IQAir.
Level itu hampir 40 kali maksimum harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). IQAir menilai tingkat polusi secara keseluruhan sebagai "berbahaya".
Setiap musim dingin, udara yang lebih sejuk, asap dari para petani yang membakar jerami, dan emisi dari kendaraan dan sumber-sumber lain bergabung untuk menciptakan kabut asap mematikan, yang mengurangi jarak pandang di kota berpenduduk 20 juta orang itu.
Orang-orang berolahraga di Gerbang India pada pagi yang berkabut. Sebelumnya pada tahun 2020, sebuah studi Lancet mengaitkan 1,67 juta kematian dengan polusi udara di India pada 2019, termasuk hampir 17.500 di New Delhi.
Otoritas New Delhi secara teratur mengumumkan berbagai rencana untuk mengurangi polusi, misalnya dengan menghentikan pekerjaan konstruksi. Namun, itu tidak banyak berpengaruh.
Seorang pria mendayung perahu di perairan Danau Dal di tengah kondisi berkabut di Srinagar. Pembakaran areal sawah setelah panen di Punjab dan negara-negara bagian lain terus terjadi setiap tahun, meskipun ada upaya untuk membujuk petani agar menggunakan metode yang berbeda.