Jakarta - Devi Apriliani mematahkan stereotip bahwa joki tong setan hanya dilakoni kaum adam. Wanita ini membuktikan bisa melakukan atraksi berbahaya di tong setan.
Foto
Potret Perempuan Penakluk Tong Setan

Nama Devi Apriliani Lubis (23) sudah mendapatkan sorotan dari berbagai media internasional karena profesinya sebagai joki tong setan. Bagaimana tidak, atraksi stunt motor berbahaya dalam tong setan yang biasanya dilakukan oleh kaum adam ini dengan mudah dilakukan oleh Devi.
Perempuan asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara ini melakoni profesi sebagai joki tong setan sejak tahun 2017 selepas lulus SMA. Berbekal modal kemampuan mengendarai motor kopling dan diajak teman, Devi terjun ke pekerjaan ini.
Tong setan, tong stand, atau roda gila (Inggris: wall of death) adalah wahana di pasar malam, yang mana sang joki mengitari tembok vertikal yang terbuat dari papan kayu. Atraksi ini tentu memiliki resiko tinggi hingga kematian, tidak terkecuali bagi Devi.
Sejak saat itulah, Devi mengasah kemampuannya dari satu pasar malam ke pasar malam lainnya. Devi saat ini beraksi di pasar malam kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.Β
Selain sebagai profesi, Devi melakukan atraksi ini juga untuk membuktikan kepada orang bahwa wanita itu tidak lemah.Β Devi (tengah) berfoto dengan Dadung (kiri) dan Tebe (kanan) yang berprofesi sebagai joki tong setan. Meski sudah ratusan, bahkan ribuan kali beratraksi, Devi tetap belajar pada tandemnya.Β Β
Devi tampak sangat piawai berputar-putar dengan kecepatan mencapai 100km/jam di dalam tong setinggi 10 meter itu. Bahkan ia dapat melakukannya dengan melepas tangan dari setang.
Aksinya itu bukan tanpa resiko. Devi pernah cedera bahu akibat terjatuh sampai salah satu kakinya memiliki bekas luka.Β Karenanya, Devi menekankan pentingnya mengecek kondisi motor serta berdoa sebelum beraksi.
Berpindah kota mengikuti jadwal pasar malam bukan hal asing bagi Devi. Ia sekarang tinggal di kontrakan dekat lokasi pasar malam. Tidak ada perabotan macam TV dan kulkas karena ia hanya membawa pakaian ganti. Tinggal jauh dari keluarga membuat Devi merindukan anak pertamanya yang dititipkan di kampung. Sementara itu, anak kedua Devi ikut diboyongnya berkeliling kota.Β
Untuk mengobati rasa rindunya, Devi mempunyai nama panggung Devi Makkey yang artinya "Mamak Key" yang diambil dari nama panggilan putrinya. Nomor 184 di jerseynya sendiri bermakna 18 April yang merupakan tanggal kelahiran Devi.
Devi bersama rekannya juga kerap mendapat uang saweran dari para penonton yang hadir dan menyaksikan pertunjukan itu. Jumlahnya tidak seberapa, itupun masih harus dibagi dengan kru lainnya.Β
Dalam sehari, Devi bisa mendapatkan uang Rp 300 ribu sampai Rp 1,2 juta. Tetapi jika tidak penonton, yang paling apes Devi hanya mendapat uang makan.
Namanya sebagai joki perempuan berhijab memang menjadi daya tarik tersendiri, sampai-sampai fotonya dipajang di spanduk. Devi mengatakan, menjadi joki tong setan merupakan pekerjaan sambilan. Pekerjaan utamanya adalah menjadi ibu bagi putri-putrinya.Β
Sekarang sudah banyak yang mengenalinya sebagai joki tong setan wanita. Hal itu berkat aksinya yang viral serta keaktifannya bermedia sosial.
Usai beraksi, Devi pulang hingga larut malam dan melanjutkan rutinitas esok harinya di wahana tong setan.