Kyiv - Invasi Rusia membuat tentara Ukraina yang berperang mengalami luka-luka hingga harus diamputasi. Meski diamputasi, mereka tetap semangat jalani rehabilitasi.
Foto
Rehabilitasi Tentara Ukraina yang Diamputasi

Arthur Lysyi, 23, menjalani rehabilitasi dengan terapis fisik Natalia Matshegorina selama sesi harian selama tiga jam di Institut Rehabilitasi Kyiv di Kyiv, Ukraina, Kamis (13/10/2022). Pada tanggal 31 Maret, Arthur terluka parah di distrik Kherson bersama dengan 3 tentara lain dari unitnya, diserang oleh rudal Grad Rusia.
Arthur menjalani elektroterapi pada tunggulnya untuk meningkatkan sirkulasi darah. Akibat serangan tersebut, Arthur terbangun di pohon dan melihat kakinya diamputasi, lalu ia segera meminta bantuan.
Arthur mendapatkan kaki prostetiknya dari teknisi senior Oleksandr Stetsenko di pusat Ortotech Service Prosthetic, Jumat (14/10/2022).
Detail tunggul Olexandr Savchenko (34) yang diperiksa oleh ahli terapi fisik setelah operasi, Jumat (21/10/2022).
Eugeniy (36) menjalani pelatihan fisik di Kamar tidur untuk terapi mental dan fisiknya. Dia kehilangan kakinya pada 14 Maret di dekat Makariv, kyiv.
Oleksandr (36) melakukan latihan fisik di kamarnya, Sabtu (22/10/2022). Sama seperti Eugeniy, ia kehilangan kakinya pada tanggal 14 Maret di dekat Makariv, Kyiv.
Olexandr Savchenko (34), salah satu pasien yang diamputasi ganda melakukan belajar berjalan setelah dioperasi. Terapis psikis Mariia Yeremenko membantu menstabilkan postur tubuh Olexandr.
Sebelum perang dimulai, Institut Rehabilitasi Kyiv berfokus pada perawatan serangan jantung, sekarang fokusnya adalah membantu orang-orang yang diamputasi karena perang.
Semua biaya rehabilitasi tersebut ditanggung oleh pemerintah Ukraina.
Perang di Ukraina telah menghasilkan semakin banyak orang yang diamputasi sipil dan militer, meskipun pihak berwenang belum merilis angka resmi korban.