Bali - 12 Oktober 2002 menjadi momen paling mencekam di Bali. Tiga serangan bom mengguncang Kuta dan Denpasar. Usai 20 tahun, tragedi itu masih melekat di ingatan.
Foto
Mengenang 2 Dekade Bom Bali dalam Bingkai Foto

Puing-puing bangunan yang terdampak bom dari klub malam Sari di Kuta, Bali, Selasa (15/10/2002). Peristiwa Bom Bali 1 telah memasuki tahun ke-20. Peristiwa 12 Oktober 2002 itu tercatat sebagai tragedi paling kelam dalam sejarah di Indonesia yang menewaskan 202 orang warga lokal dan warga asing seperti Inggris dan Australia. (AP Photo/Achmad Ibrahim).
Warga dan turis asing mengevakuasi lokasi ledakan bom di Bali, Minggu (13/10/2002). Jika dihitung-hitung, bom yang meledak di dua tempat hiburan di Jalan Legian, Kuta, Bali didahului dengan aksi terorisme di World Trade Center (WTC) Amerika Serikat tahun 2001. (AP Photo/Radar Bali).
Seorang perwira polisi Australia berdiri di dekat reruntuhan Sari Club di Kuta, Bali, Senin (21/10/2002). Tragedi bom Bali 1 berawal dari tiga peristiwa pengeboman 12 Oktober 2002. Dua bom pertama meledak di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali. Dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pukul 23.05 Wita. (AP Photo/Achmad Ibrahim).
Petugas polisi memeriksa reruntuhan klub malam yang hancur akibat ledakan bom di Kuta, Bali, Minggu (13/10/2002). Sebanyak 202 orang menjadi korban tewas keganasan bom itu, sedangkan 200 lebih lainnya luka berat maupun ringan. (AP Photo).
Pemandangan lokasi ledakan bom di Denpasar, Bali, Rabu (16/10/2002). Kurang lebih 10 menit kemudian, ledakan ketiga kembali mengguncang Bali. Pada pukul 23.15 Wita, bom meledak di Renon, berdekatan dengan kantor Konsulat Amerika Serikat. Namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. (Edy Purnomo/Getty Images).
Seorang turis melihat lokasi klub malam Bali yang hancur dalam ledakan bom di Denpasar, Bali, Rabu (13/11/2002). Pada 16 Oktober 2002, Polda Bali mulai melakukan pemeriksaan terhadap saksi kasus terorisme. Lebih dari 50 orang telah dimintai keterangan di Polda Bali. (Edy Purnomo/Getty Images).
Pekerja layanan darurat membawa warga Australia yang terluka dalam pengeboman klub malam Bali saat tiba di Darwin, Australia, Senin (14/10/2002). Untuk membantu Polri, Tim Forensik Australia (asal kebanyakan turis yang menjadi korban) ikut diterjunkan untuk identifikasi jenazah. (Getty Images).
Seorang turis yang terluka dievakuasi beberapa saat setelah ledakan bom di Jimbaran, Bali. Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom di Paddy's Pub berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg. Sementara bom di dekat konsulat Amerika Serikat menggunakan jenis TNT berbobot kecil yakni 0,5 kg. (Agung Mulyajaya/AFP/Getty Images).
Kumpulan foto file foto ini menunjukkan terpidana pelaku bom Bali Ali Ghufron alias Mukhlas (kiri), Imam Samudera (tengah) alias Abdul Aziz dan Amrozi (kanan) masing-masing selama persidangan mereka pada tahun 2003. Pada 30 Oktober, titik terang pelaku bom Bali I mulai muncul. Tiga sketsa wajah tersangka pengebom itu dipublikasikan. Polisi kemudian berhasil mengantongi identitas para pelaku pada 4 November 2002. Tak cuma itu, polisi juga mengklaim telah mengetahui persembunyian para tersangka. Mereka tidak tinggal bersama namun masih di Indonesia. (Bay Ismoyo/AFP/Getty Images).
Militan Muslim Indonesia Hisyam bin Alizein, atau dikenal dengan Umar Patek, pembuat bom dalam tragedi Bom Bali, dikawal oleh jaksa dan petugas polisi saat ia meninggalkan ruang sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta, Senin (21/5/2012). Pada 6 November 2002 10 orang yang diduga ikut terlibat dalam pengeboman ditangkap di sejumlah tempat di Pulau Jawa. (AP Photo/Tatan Syuflana).
Foto selebaran daftar pencarian orang yang dikeluarkan polisi di Denpasar, Bali. Setidaknya ada 26 orang yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa yang membuat Bali berduka tersebut. (Getty Images).
Encep Nurjamen, atau dikenal sebagai Hambali, diperlihatkan dalam foto tak bertanggal yang disediakan oleh Kantor Pembela Umum Federal, di pangkalan AS di Teluk Guantanamo, Kuba. Sementara dalang pengeboman Bom Bali diduga adalah Hambali yang ditangkap dan ditahan di penjara Amerika Serikat sejak tahun 2006. Pria kelahiran 1964 asal Cianjur Jawa barat ini diyakini sebagai penghubung Jemaah Islamiyah dan organisasi teroris Al Qaeda Asia Tenggara. (Federal Public Defender's Office via AP).
Saksi dan korban bom Bali Peter Hughes dari Australia, menunjukkan bekas luka bakarnya selama kesaksiannya di Denpasar, Bali, Senin (16/10/2003). (AP Photo/Suzanne Plunkett).
Sebuah gambar komposit yang menunjukkan berita utama halaman depan surat kabar Australia tentang serangan bom Bali, diambil di Sydney, Australia, Rabu (16/10/2002). Tragedi bom bali mengguncang dunia pada saat itu. (Chris McGrath/Getty Images).
Turis Australia memberikan penghormatan kepada korban bom Bali di Tugu Peringatan Bom Bali di Kuta, Bali, Jumat (19/8/2022). Nama para korban pun ditulis di Monumen Peringatan Bom Bali sebagai tanda penghormatan. (AP Photo/Firdia Lisnawati).