Bali - Tepat 20 tahun lalu, pada 12 Oktober 2002, terjadi tragedi bom paling dahsyat di Bali. 202 orang meninggal, 88 di antaranya merupakan warga Australia.
Foto
Konsulat Australia Gelar Upacara Peringatan 20 Tahun Bom Bali
Rabu, 12 Okt 2022 11:05 WIB
Asisten Menteri Luar Negeri Australia, Tim Watts, membawa karangan bunga peringatan 20 tahun bom Bali di Konsulat Australia, Denpasar, Bali, Rabu (12/10/2022).
Kerabat korban meletakkan karangan bunga peringatan 20 tahun bom Bali di Konsulat Australia, Denpasar, Bali, Rabu (12/10/2022). Kebaktian diadakan serentak di beberapa tempat di Australia dan di Konsulat Australia, Bali.
Asisten Menteri Luar Negeri Australia, Tim Watts, meletakkan karangan bunga peringatan 20 tahun bom Bali di Konsulat Australia, Denpasar, Bali, Rabu (12/10/2022). Para kerabat korban hadir untuk memberikan penghormatan dalam peringatan tahunan ini.
Para kerabat memberikan penghormatan kepada para korban pada peringatan 20 tahun bom Bali di Konsulat Australia, Denpasar, Bali, Rabu (12/10/2022). Tepat 20 tahun lalu, pada 12 Oktober 2002, menjadi salah satu momen paling mencekam di Bali, tiga serangan bom beruntun mengguncang Kuta dan Denpasar.
Kerabat korban hadir dalam peringatan 20 tahun bom Bali di Konsulat Australia, Denpasar, Bali, Rabu (12/10/2022). 202 orang meninggal, sebagian besar adalah turis asing, 88 di antaranya merupakan warga Australia.
Seorang kerabat korban menangis saat peringatan 20 tahun bom Bali di Konsulat Australia, Denpasar, Bali, Rabu (12/10/2022). Tragedi itu menjadi trauma mendalam bagi para korban.
Korban bom Bali yang selamat, Andrew Csabi, memegang bunga saat peringatan 20 tahun bom Bali di Konsulat Australia, Denpasar, Bali, Rabu (12/10/2022). Setidaknya ada 26 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa yang membuat Bali berduka tersebut. Sementara dalang pengeboman Bom Bali diduga adalah Hambali yang ditangkap dan ditahan di penjara Amerika Serikat sejak tahun 2006.
