Jakarta - Tulisan usut tuntas tragedi Kanjuruhan terpajang di Jakarta, Selasa (11/10). 10 Hari usai tragedi, tuntutan agar kasus itu diusut tuntas bertebaran di jalanan.
Foto
10 Hari Tragedi Kanjuruhan, Tulisan Usut Tuntas Bertebaran

Poster dengan bermacam tulisan tersebut bertebaran di sejumlah titik di Jakarta.
Tulisan itu menuntut pengusutan secara tuntas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania.
Salah satu poster bertuliskan "kau ciptakan hitam, kau juga yang sembunyi dalam buram".
Tragedi yang memakan ratusan jiwa suporter Aremania hingga kini masih menjadi perhatian publik. Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dikomandoi oleh Mahfud MD terus bekerja, terbaru hari ini tim meminta keterangan dari Ketua Umum PSSI di Kantor Kemenko Polhukam.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapatkan informasi bahwa gas air mata yang ditembakkan polisi saat Tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata yang sudah kedaluwarsa. Berdasarkan informasi yang didapat Komnas HAM, gas air mata itu dibikin tahun 2016 dan kedaluwarsa pada 2019. Satu hal yang sudah dipastikan oleh Komnas HAM, gas air mata berperan vital dalam tragedi 1 Oktober 2022 di Malang, Jawa Timur. Peristiwa tersebut mengakibatkan setidaknya 131 orang meninggal dunia dan ratusan orang lainnya luka-luka.
Sebelumnya, soal gas air mata, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan ada 11 tembakan gas air mata dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC versus Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu. Dari 11 tembakan itu, 7 tembakan mengarah ke tribun selatan, 1 tembakan ke tribun utara, dan 3 tembakan ke lapangan sepak bola.