Jakarta - Kecamatan Johar Baru menjadi salah satu permukiman terpadat di Ibu Kota. Bahkan, kecamatan ini disebut sebagai salah satu permukiman terpadat di Asia Tenggara.
Foto
Potret Kehidupan di Pemukiman Terpadat Asia Tenggara

Sejumlah wargaΒ beraktivitas di kawasan pemukiman padat Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (23/09/2022). Menurut Penelitian Made Suryantha Prabowo yang berjudul Mitigasi Spasial Bencana Sosial Di Pemukiman menyebutkan Kecamatan Johar Baru memiliki tingkat kepadatan penduduk hingga 60.043 jiwa perkilometer persegi. Β
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2021 menyebutkan kepadatan penduduk di kecamatan itu meningkat hingga 60.788 jiwa per kilo meter persegi sehingga kawasan tersebut masuk dalam salah satu kawasan terpadat se Asia tenggara. Β
Kecamatan Johar Baru adalah salah satu pemukiman terpadat di Ibu Kota bagian Jakarta Pusat. Johar Baru memiliki luas wilayah 239 kilometer persegi. Bahkan kecamatan ini disebut sebagai salah satu pemukiman terpadat di Asia Tenggara. Β
Kecamatan Johar Baru ini memilik 4 kelurahan yaitu Galur, Tanah Tinggi, Kampung Rawa dan Johar Baru. Dan salah satu kelurahan yang paling padat adalah Kampung Rawa. Β
Memang saat ini Johar Baru memilikiΒ masalah kepadatan penduduk. Masalah ini berjalinΒ dengan permasalahan lain yakni kenakalan remaja, kualitas SDM rendah, kesenjangan ekonomi dan pengangguran, lingkungan padat dan kumuh, serta permasalahan kesehatan dan seringkali terjadi banjir di kawasan itu. Β
Pantauan di lapangan, masih ada beberapa rumah yang ukurannya sangat kecil seperti 3x3 layaknya kamar kosan. Dan tempat itu dihuni oleh 4 orang bahkan lebih. Β
Hal itu berdampak dengan jadwal tidur yang bergantian karena kondisinya yang tidak muat menampung. Bahkan saking penuhnya, ada warga yang tidur diatas kali (saluran pembuangan) yang didesain seperti balai istirahat. Β
Hal itu berdampak dengan jadwal tidur yang bergantian karena kondisinya yang tidak muat menampung. Bahkan saking penuhnya, ada warga yang tidur diatas kali (saluran pembuangan) yang didesain seperti balai istirahat. Β
Karena Kecamatan Johar Baru yang memiliki 4 kelurahan ini letaknya srategis yang berada di pusat kota Jakarta. Sehingga hal tersebut membuat para perantau untuk mencari nafkah di pemukiman itu. Β
Di sisi lain, warga yang tinggal di pemukiman itu harus lebih berakrobat merespon ruang yang padat untuk tetap berusaha mencari rasa aman dan nyaman.
Pemukiman padat itu juga berdampak dengan tingkat pendidikan yang rendah dan meningkatnya jumlah pengangguran disana. Sehingga membuat psikologis warga disana cepat sekali marah dan menyebabkan seringnya tawuran.
Bahkan banyak warga disana yang sekolahnya tidak selesai seperti hanya tamatan SD bahkan untuk tamatan SMA saja masih sedikit. Dan dampaknya sangat sulit bagi mereka untuk diterima bekerja di pemerintahan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dampak pemukiman padat di kawasan Johar Baru ini menimbulkan konflik sosial di dalamya yang disebabkan oleh masalah rendahnya tingkat ekonomi, pendidikan, moral dan dari segi demografis wilayah yang tidak manusiawi. sehingga mereka melampiaskannya dengan kemarahan, kekerasan dan emosi untuk masalah sekecil apapun.
Salah satu cara untuk mengurangi permasalahan sosial dan kepadatan pendududuk di Kecamatan Johar Baru itu adalah dibangunnya hunian vertikal seperti kampung susu, rumah susun atau kampung deret vertikal. Tetapi masih banyak warga disana yang menolak pembangunan itu karena dinilai dapat menganggu usaha mereka.