Jepang - Topan Nanmadol yang menerjang Jepang telah mengakibatkan tanah longsor dan banjir. Sejumlah orang dilaporkan tewas.
Foto
Potret Ngeri Topan Nanmadol Menerjang Jepang

Gelombang tinggi yang dipicu oleh Topan Nanmadol terlihat di pelabuhan perikanan di Aki, Prefektur Kochi, Jepang bagian barat,Β Senin, (19/9/2022).
Penampakan longsor akibat Topan Nanmadol di Mimata, Prefektur Miyazaki. Topan Nanmadol menumbangkan pepohonan, memecahkan kaca-kaca jendela dan mendatangkan hujan lebat di beberapa bagian Prefektur Miyazaki, di mana dua kematian dikonfirmasi. Yuichi Yamazaki/AFP/Getty Images
Air deras mengalir di sepanjang Sungai Sendai setelah Topan Nanmadol di Isa, prefektur Kagoshima. Yuichi Yamazaki/AFP/Getty Images
Juru bicara pemerintah Jepang, Hirozaku Matsuno mengatakan dua orang lainnya telah ditemukan "tanpa tanda-tanda vital," sebuah istilah yang sering digunakan di Jepang sebelum kematian secara resmi disertifikasi oleh koroner. pihak berwenang juga sedang mencari satu orang yang dilaporkan hilang.Β Sedikitnya 114 orang terluka, 14 di antaranya serius.Β Pada Selasa (20/9) pagi waktu setempat, sekitar 140.000 rumah masih tanpa listrik secara nasional, sebagian besar di Kyushu.
Tentara Pasukan Bela Diri Jepang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi longsor yang disebabkan oleh Topan Nanmadol di Kota Mimata. Memasuki musim topan, Jepang telah mengadang 14 badai sepanjang 2022. Setiap tahunnya, Jepang mencatat sekitar 20 badai semacam itu. Salah satu yang terdahsyat adalah Topan Hagibis yang merenggut 92 nyawa dan merusak sekitar 85.000 rumah di Jepang pada 2019.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim meningkatkan level keparahan badai dan menyebabkan cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan, dan banjir bandang menjadi lebih sering dan intens.Β Topan Nanmadol diklasifikasikan sebagai topan super oleh Pusat Peringatan Topan Gabungan Angkatan Laut Amerika Serikat. Topan ini berpotensi menjadi badai tropis paling merusak yang menyerang Jepang dalam beberapa dekade.