Palembang - Teknologi Modifikasi Cuaca menjadi langkah pencegahan karhutla dengan menurunkan hujan. Para personel TNI AU ini berperan penting sebagai eksekutor di angkasa.
Foto
Lihat Lebih Dekat Cara Mempercepat Hujan dari Ketinggian

Prajurit TNI AU memasang lantai 'inner cover' untuk pesawat Cassa C-212 saat persiapan operasi TMC di Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (Lanud SMH) Palembang, Sumatera Selatan.Β
Salah satu langkah pencegahan karhutla yakni dengan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sehingga bisa menurunkan hujan di kawasan hutan dan lahan yang berpotensi terbakar ketika adanya ancaman titik panas (hotspot). Β
Operasi TMC digelar di Sumsel dan Jambi selama 15 hari sejak Jumat (27/5/2022) hingga Sabtu (12/6/2022). Kegiatan itu dilakukan ramai-ramai angtara lain oleh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI AU, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel-Jambi, dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Sumatera.
Proses ini menggunakan pesawat Cassa C-212 dari Skadron Udara IV Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh. Pesawat ini akan membawa garam dan menyemai di awan agar turun hujan.
Menerbangkan pesawat ke awan menjadi tantangan sendiri. Jika pesawat komersial justru menghindari awan.
Radar akan menunjukkan awan yang layak disemai atau tidak. Ada awan yang baru tumbuh, ada awan yang sudah tumbuh (aktif) dan ada awan yang sama sekali tidak berpotensi hujan.
Selain itu analisa dari ilmuwan BRIN yang turut di sana juga menjadi referensi pemilihan awan tersebut. Harapannya, setelah garam disemai bisa meningkatkan curah hujan di wilayah sasaran.
Dalam setiap operasi, tim berputar-putar di ketinggian 10.000 kaki dari permukaan laut selama kurang lebih tiga jam mengelilingi wilayah udara kedua provinsi itu dengan membawa 800 kg garam untuk disemai.
Seiring dengan kemajuan teknologi, metode penyemaian garam di awan pun turut berubah. Sebelumnya, penyemaian dilakukan di dalam awan yang berpotensi hujan, kesannya seperti menabrak awan. Namun kali ini awan didekati kemudian penyemaian garam akan mengikuti arah angin sehingga penyebarannya lebih merata.