india - Seorang politikus India menghina Nabi Muhammad SAW. Sosoknya adalah Nupur Sharma. Lalu, siapakah dia?
Foto
Foto-foto Nupur Sharma Penghina Nabi Muhammad SAW

Adalah Nupur Sharma, ketua pemuda Partai Bharatiya Janata (BJP) yang menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi di India.
Nupur Sharma menjadi perbincangan lantaran komentar dirinya bernada menghina Nabi Muhammad SAW. Sharma adalah seorang pengacara berusia 37 tahun. Sosoknya ditunggu sebagai juru bicara resmi BJP dalam acara debat di televisi setiap malam.
Dia mewakili partai dan membela pemerintah khususnya PM Narendra Modi. Sosoknya familiar bagi penonton televisi di India karena sering terdengar berteriak dan mengolok-olok lawan politiknya.
Ia menempuh pendidikan S1 hukum di Universitas Delhi dan S2 hukum bisnis internasional di London School of Economics. Sharma juga pernah menjabat sebagai ketua persatuan mahasiswa yang dicalonkan oleh Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad (ABVP). ABVP adalah sayap mahasiswa dari gerakan nasionalis Hindu, Rashtriya Swayamsevak Sangh.
Melansir dari BBC, kasus itu berawal saat sejumlah umat Hindu mengklaim bahwa masjid di kota suci Varanasi dibangun di atas reruntuhan kuil Hindu dari abad ke-16 yang dihancurkan Kaisar Mughal Aurangzeb pada 1669. Atas hal tersebut, ada umat Hindu yang meminta izin kepada pengadilan untuk beribadah di kompleks masjid tersebut.
Kemudian, pengadilan mengeluarkan perintah kontroversial yang memperbolehkan survei menggunakan rekaman video di masjid. Rekaman video tersebut menunjukkan pilar batu yang diklaim para pengaju petisi sebagai Sivalinga atau simbol Dewa Shiva. Namun, pihak masjid berkeras itu adalah air mancur.
Perdebatan itu berlanjut hingga acara di televisi. Sharma berada di kubu nasionalis Hindu yang melontarkan pendapatnya secara blak-blakan. Komentar bernada menghina Nabi Muhammad yang diucapkan Nupur Sharma telah memicu kerusuhan di Kanpur, Uttar Pradesh.
Nupur Sharma buka suara soal dirinya yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut disampaikannya lewat cuitan di Twitter. Ia juga meminta maaf jika ucapannya dianggap menyentil suatu agama.
Sharma mengaku dibombardir dengan ancaman pemerkosaan, pembunuhan, dan pemenggalan terhadap adik perempuan, ibu, ayah, dan dirinya. Pada Selasa (7/6/2022), Kepolisian Delhi memperketat pengamanan terhadap Sharma dengan alasan bahwa dia diancam oleh sebuah kelompok militan.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI telah memanggil Duta Besar India di Jakarta, Manoj Kumar Bharti. Negara-negara seperti Kuwait, Iran, dan Qatar juga memanggil duta besar India. Di samping itu, Arab Saudi merilis pernyataan keras soal politikus India menghina Nabi Muhammad SAW. Uni Emirat Arab yang berhubungan baik dengan India juga mengkritik komentar Sharma.