Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berulang kali mengungkapkan kejengkelannya soal produk impor. Jokowi bahkan sampai mengucapkan kata 'bodoh'.
Foto
3 Momen Jokowi Jengkel Soal Produk Impor

Kejengkelan Jokowi soal produk impor awalnya diungkapkan di momen pengarahan kepada para menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang digelar di Badung, Bali, pada Jumat, 25 Maret 2022. Jokowi juga sempat melarang tepuk tangan saat memberikan arahan. (Foto: Sekretariat Presiden)
Jokowi kembali mewanti-wanti jangan sampai uang rakyat dipakai untuk membeli produk impor. Jokowi menegaskan memakai uang rakyat untuk membeli produk impor adalah salah besar.
"Jangan sampai uang rakyat itu dibelikan produk-produk impor. Salah besar kita dalam kondisi sekarang ini mencari income negara sangat sulit. Mencari devisa negara sangat sulit, lha uang di APBN-APBD di BUMN dibelikan barang impor, produk-produk luar," kata Jokowi saat memberikan pengarahan dan evaluasi aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/5). (Sekretariat Presiden)
Momen terbaru Jokowi meluapkan kejengkelannya soal produk impor disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah tahun 2022, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2022). Jokowi geram APBN-APBD dipakai untuk membeli produk impor.
"Jangan sampai kita ini memiliki APBN Rp 2.714 triliun, memiliki APBD Rp 1.197 triliun, belinya produk impor seperti tadi yang disampaikan Pak Kepala BPKP, bukan produk dalam negeri. Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak, baik PPN, PPH badan, PPH perorangan, PPH Karyawan, dari pihak ekspor, dari PNPB, dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah, kemudian belanjanya belanja produk impor. Bodoh sekali kita," kata Jokowi. (Eva-detikcom)
Jokowi lantas ke pabrik pipa dan menemukan semua jenis spek pipa. Pabrik itu justru mengekspor pipa ke negara lain.
"Saya ke pabrik pipa 'Semuanya ada Pak, Bapak mau cari apa ada, ukuran apa ada, kualitas apa ada. Ini kita ekspor semuanya Pak, ke Jepang, ke Amerika, ke Eropa. Lho, lho, lho, yang orang sana beli produk pipa kita malah kita beli impor. Sekali lagi, kita ini orang pinter-pinter, tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali. Maaf," ujarnya. (Eva Savitri/detikcom)