Finlandia - Perang di Ukraina membuat sejumlah wanita di Finladia belajar bertempur untuk mempertahankan negaranya jika terjadi serangan militer. Seperti apa latihannya?
Foto
Was-was Perang, Wanita Finlandia Masuk Hutan Demi Ikut Latihan Militer

Sejumlah wanita Finlandia berbaris selama mengikuti latihan militer pertahanan sipil sukarela yang digelar di Hattula, Finlandia, Sabtu (28/5/2022).
Perang yang berkecamuk di Ukraina imbas invasi Rusia memicu kekhawatiran warga Finlandia. Sejumlah wanita Finlandia ramai-ramai belajar kemampuan bertempur demi membantu mempertahankan negaranya jika terjadi serangan militer.
Perang di Ukraina imbas invasi Rusia mendorong Finlandia untuk meninggalkan kebijakan pertahanan dan keamanan yang dipegang selama berpuluh-puluh tahun dengan mendaftar keanggotaan aliansi NATO bulan lalu. Â
Selain itu, dalam pernyataannya, Asosiasi Kesiapsiagaan Darurat Nasional Wanita Finlandia menyatakan bahwa tuntutan untuk kursus mereka melonjak sejak Februari.
Tren ini sesuai dengan tradisi lama Finlandia untuk relawan masa perang di kalangan wanita yang, bertentangan dengan pria, tidak diharuskan ikut wajib militer.
Menurut data dari militer Finlandia, sekitar 19 persen personel militer profesional -- dari total 13.000 personel -- merupakan wanita, meskipun hanya 1-2 persen tentara wajib militer merupakan wanita.
Dalam kursus yang diikutinya pekan lalu, sejumlah wanita Finlandia mendapatkan pelatihan bertahan hidup yang digelar di sebuah pangkalan militer di Hattula, yang berjarak 100 kilometer dari ibu kota Helsinki. Â
Selama tiga hari, Moberg bersama lebih dari 300 wanita lainnya belajar cara membangun tenda, menyalakan api di tengah hujan, melakukan navigasi di tengah hutan dan memberikan pertolongan pertama.
Menurut Asosiasi Kesiapsiagaan Darurat Nasional Wanita Finlandia, sekitar 500 wanita lainnya masih ada dalam daftar tunggu untuk mendapatkan pelatihan semacam itu. Asosiasi ini merupakan kelompok relawan yang menggelar pelatihan tahunan untuk wanita sipil soal keterampilan dalam situasi krisis. Asosiasi ini juga menerima pendanaan publik dan bisa menggunakan fasilitas militer serta peralatan militer untuk pelatihan. Â
Perang yang berkecamuk di Ukraina imbas invasi Rusia memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat Finlandia. Menurut polling yang dirilis Kementerian Pertahanan Finlandia bulan lalu, sekitar 85 persen warga Finlandia memandang Rusia memiliki dampak negatif untuk keamanan negara itu -- dibandingkan 34 persen dalam polling tahun 2007. Polling yang sama menunjukkan sekitar 83 persen warga Finlandia berpikir mereka harus mengangkat senjata jika terjadi serangan militer terhadap negara mereka, meskipun hasilnya tidak pasti.