Sri Lanka - Krisis di Sri Lanka memicu aksi unjuk rasa dan berujung ricuh. Sejumlah orang tewas. Kendaraan jadi sasaran amuk massa. Berikut foto-foto bekas kerusuhan itu
Foto
Jejak Kerusuhan Maut di Sri Lanka Gegara Krisis Ekonomi

Kerusuhan yang menewaskan sejumlah orang dan melukai ratusan orang terjadi di ruas jalan ibu kota Sri Lanka, Kolombo. Setelah bentrokan berakhir, situasi di Kolombo berangsur kondusif, Rabu, (11/5/2022).
Pada Senin (9/5), para pendukung pemerintah menyerang demonstran di Kolombo dengan tongkat. Demonstran itu diketahui menggelar unjuk rasa damai selama berminggu-minggu terkait krisis ekonomi mengerikan dan menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri.
Massa kemudian membalas serangan itu di berbagai wilayah pada malam hari dengan membakar belasan rumah para politikus dari partai berkuasa dan berupaya menyerbu kediaman resmi Perdana Menteri (PM) Sri Lanka di Kolombo.
Selain korban tewas, lebih dari 225 orang lainnya mengalami luka-luka akibat kerusuhan sepanjang Senin (9/5) waktu setempat, yang berujung pengunduran diri PM Mahinda Rajapaksa.
Namun pengunduran diri itu gagal meredam kemarahan publik, dengan Presiden Gotabaya Rajapaksa yang merupakan saudara laki-laki Mahinda, masih menjabat dan memegang wewenang luas termasuk komando atas pasukan keamanan Sri Lanka.
Sri Lanka mengalami krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan. Mereka telah mengalami pemadaman selama berbulan-bulan dan kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Sri Lanka gagal membayar utang luar negeri senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 732 triliun. Cadangan devisa Sri Lanka habis dan tidak bisa menopang kebutuhan rakyat. Banyak rumah sakit kehabisan obat. Harga barang-barang pokok membumbung tinggi.
Penampakan sejumlah bus yang dibakar massa saat bentrokan pecah di Sri Lanka akibat krisis ekonomi.